pilk HARIAN MERAPI - Paslon 01 (Sudewo/Risma Chandra) bersaing ketat melawan 02 (Wahyu Indriyanto/Suharyono) dalam penghitungan suara pilkada Pati, Rabu (27/11).
Sedang kubu paslon 03 (Budiyono/Novi Eko Yulianto) menunggu "keajaiban". Karena tidak banyak bermanuver justru disaat mendekati hari H pencoblosan.
Hingga berita ini diturunkan, masih dilakukan penghitungan suara di masing-masing TPS. Termasuk untuk suara pemilihan calon gubernur Jateng, Andika/Hendi dan Ahmad Lutfi/Taj Yasin, yang sayangnya kurang mendapat perhatian. Karena warga Pati lebih berkonsentrasi terhadap calon bupati/wakil bupati.
Pilkada Pati 2024 diikuti tiga paslon. Yakni pasangan Sudewo/Risma Chandra diusung partai Gerindera, Golkar, PKB dan Nasdem. Pasangan Wahyu Indiyanto/Suharyono, dimajukan PDIP, PD dan PKS. Serta pasangan Budiyono/Novi Eko Yulianto diusung PPP dan PAN.
Pusat perhatian dalam penghitungan suara, akan berada di desa Puri kecamatan Pati kota. Karena kedua calon wakil bupati, yakni Suharyono dan Risma Chandra merupakan warga setempat.
Sedang untuk tingkat kecamatan adalah di Kayen. Karena calon bupati Sudewo dipastikan akan mendapat perlawanan dari ketua DPRD Ali Badrudin yang mendukung calon bupati dari PDIP.
Dari pantauan wartawan, warga Pati menyambut gembira pilkada 2024 ini. Mereka menerima angpao yang dikirim para timses paslon. Penyebaran angpao, dikabarkan mulai hari Minggu lalu. Awalnya isi amplop hanya Rp 50 ribu. Jumlah tersebut dinilai hanya sebagai tes ombak.
Namun pada hari Senin, isi amplop naik menjadi Rp 70 ribu. Bahkan pada Selasa siang hingga malam, di daerah tertentu, bertambah lagi hingga tembus Rp 150 sampai Rp 170 ribu per amplop.
Menariknya, beberapa orang yang menerima angpao, mereka langsung upload foto atau video ke dunia maya. Sehingga memantik komentar warga yang belum menerima angpao, agar segera dikirim amplop. Mereka juga tak segan memberi komentar bernada ancaman. Jika tidak diberi angpao maka tidak akan mencoblos paslon karena dianggap pelit.
Sehari sebelum hari pencoblosan, penjabat (Pj) bupati Sujarwanto Dwiatmoko bersama forkopimda Pati melakukan cek ke sejumlah TPS. Diantaranya mewancarai petugas, dan melihat sarpras.
Sementara itu, pada hari pencoblosan, menyebabkan sejumlah pasar di wilayah kabupaten Pati terlihat sepi. Para pedagang lebih memilih dirumah karena akan mencoblos di TPS.
Kondisi tersebut menyebabkan bakul tereng, yang biasa menjual sayur dan ikan secara keliling, juga ikut libur. Sehingga membuat kecewa ibu-ibu rumahtangga. Sebagai gantinya, mereka menyerbu warung bakso. (*)