Baca Juga: Tiga Kalurahan di DIY Terima Bantuan Air Bersih dari PPY Peduli
Sementara itu, Anita Mustikasari memaparkan, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di pedesaan sebagai bahan pewarna alami menjadikan biaya produksi batik dapat ditekan.
“Sehingga, produk batik yang dihasilkan lebih kompetitif di pasar. Jadi, pelatihan seperti ini tak hanya memberikan manfaat ekonomi, namun juga mengajarkan remaja tentang pentingnya keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak,” tegasnya.
Selain itu, pelatihan batik menggunakan pewarna alam bagi remaja di Wijirejo termasuk langkah nyata dalam mengoptimalkan potensi lokal untuk kemandirian ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
“Semoga dari pelatihan batik bagi remaja di Wijirejo tersebut dapat berkembang menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang kuat dan berkelanjutan. Sekaligus menjaga warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam,” harapnya.*