Mencuci batik tak boleh sembarangan, begini caranya agar warna tidak memudar

photo author
- Minggu, 1 September 2024 | 10:30 WIB
Ragam batik yang dipamerkan dalam Pameran Batik bertajuk “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu.  (ANTARA/ Putri Hanifa)
Ragam batik yang dipamerkan dalam Pameran Batik bertajuk “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu. (ANTARA/ Putri Hanifa)



HARIAN MERAPI - Tahukah Anda cara merawat dan mencuri batik agar awet dan warnanya tidak cepat pudar ?


Merawat dan mencuci batik perlu ekstra hati-hati, harus dipastikan tetap terjaga keindahannya.


Ini tips dari kolektor sekaligus seniman Batik Dave Tjoa untuk menjaga kualitas batik tulis.

Baca Juga: Ramalan zodiak Gemini Senin 2 September 2024, yang mencari belahan jiwa mungkin memiliki hari yang baik


Ia mengatakan untuk batik tulis yang baru, pencucian harus dilakukan dengan menggunakan lerak atau deterjen khusus batik. Deterjen tersebut dirancang untuk melindungi warna batik agar tidak cepat pudar.

“Biasanya kalau untuk mencuci batik tulis itu, kalau batik baru biasanya hanya dicuci dengan lerak atau dengan deterjen khusus batik. Nah, pencucian juga sekarang makin mudah sebenarnya, karena bahan warna yang dipakai kan kimia,” kata Dave Tjoa saat ditemui ANTARA dalam pembukaan Pameran Batik bertajuk “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta, Sabtu.

Meskipun pencucian batik saat ini semakin mudah berkat deterjen khusus, perawatan batik dengan bahan alami memerlukan perhatian lebih.

 Baca Juga: Ramalan zodiak Taurus Senin 2 September 2024, melangkahlah dengan lembut ke taman cinta yang rimbun

Dave menjelaskan batik yang terbuat dari bahan alam cenderung lebih sensitif terhadap pencucian dan perawatan, karena warna yang dihasilkan dari bahan alami bisa sangat mudah luntur jika tidak dirawat dengan hati-hati.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga agar batik tersebut tidak terkena air dengan suhu ekstrem atau deterjen yang tidak sesuai.

Sedangkan untuk batik tua, perawatannya jauh lebih rumit. Menurut Dave, pencucian batik tua harus dilakukan dengan sangat hati-hati, proses memeras atau membuang air dari batik tua juga harus dilakukan secara perlahan untuk menghindari kerusakan pada kain.

“Yang paling susah adalah batik tua, karena pencuciannya harus hati-hati, membuang airnya, menjemurnya dan lain sebagainya juga harus hati-hati. Jadi perawatannya ini lebih intensif, lebih rumit,” ungkap Dave.

Baca Juga: Pertama kalinya di Asia Tenggara, operasi urologi dilakukan jarak jauh Jakarta-Denpasar, begini prosesnya

Selain itu, menjemur batik tua juga memerlukan perhatian khusus, yakni batik tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari langsung karena sinar matahari dapat menyebabkan warna batik memudar atau pudar.

Sebaiknya, jemur batik di tempat yang teduh dan terlindungi, seperti di pinggir teras atau di area yang terlindung dari paparan matahari langsung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X