"Sementara masih mengandalkan air dari Dam Colo. Tapi ada tambahan pasokan dari hujan dan dibeberapa tempat petani sudah persiapan olah tanah. Mudah-mudahan hujan tetap turus turun dan memenuhi kebutuhan air petani," lanjutnya.
Jigong menambahkan, ada sekitar 1.000 hektar sawah di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Polokarto bersiap ditanami padi pada MT III. Petani akan melakukan tanam padi secara serentak.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, posisi sekarang di awal Oktober petani disebagian besar wilayah di Kabupaten Sukoharjo masih melakukan panen padi MT II. Hasil panen padi dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan dampak bencana alam atau serangan hama.
Petani diperkirakan akan melakukan persiapan tanam MT III sekitar pertengahan atau akhir Oktober ini. Petani diperkirakan akan kembali melanjutkan tanam padi pada MT III menyesuaikan kondisi alam di mana sudah masuk musim hujan.
"Petani tetap melanjutkan tanam padi MT III demi menjaga swasembada pangan dan ketersedian beras daerah," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menurunkan petugas penyuluh pertanian untuk membantu pendampingan petani baik saat panen MT II maupun setelahnya dengan melakukan persiapan tanam padi MT III. Salah satu hal penting yakni terkait pemenuhan kebutuhan air untuk petani.
"Air masih didapat petani dari sumber pengairan seperti Dam Colo Nguter, embung maupun sumur pantek dengan menggunakan alat pompa air yang dimiliki. Sekarang termasuk mendapat air dari hujan," lanjutnya.
Baca Juga: Perempuan Jadi Korban Penembakan di Tempat Indekos Semarang, Polisi Buru Pelaku
Bagas menjelaskan, hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir cukup membantu petani. Sebab beberapa petani pasca panen padi MT II, diketahui sudah ada yang olah tanah persiapan MT III.
"Sebagian kecil sudah olah tanah persiapan tanam padi MT III. Air didapati dari hujan yang sempat turun beberapa hari ini," lanjutnya. *