gunungkidul

Mengintip program tilik warga, inovasi Pemkab Gunungkidul di bidang kesehatan jiwa

Kamis, 30 Mei 2024 | 21:25 WIB
Bupati Gunungkidul Sunaryanta memberikan bantuan kepada keluarga yang anggota keluarganya mengalami gangguan psikososial. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul )

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta membuat inovasi "tilik warga".

Ini merupakan program kesehatan jiwa di wilayah Gunungkidul yang mencapai 972 orang penyandang disabilitas psikososial.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan "tilik warga" bertujuan untuk memantau dan memberikan dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.

"Pemkab Gunungkidul menaruh perhatian besar pada kasus-kasus disabilitas psikososial," kata Asti di Gunungkidul, Kamis (30/5/2024).

Baca Juga: Elkan Baggot tidak dipanggil STY, PSSI : Murni alasan strategi, tidak ada perselisihan

Ia mengatakan salah satu program "tilik warga" dilaksanakan di Padukuhan Ploso, Kalurahan Petir.

"Bupati Gunungkidul sangat peduli dengan jumlah penyandang disabilitas psikososial di Kalurahan Petir yang cukup signifikan. Bupati ingin ada komunikasi yang baik agar dapat menangani berbagai permasalahan yang ada," kata Asti seperti dilansir Antara.

Asti juga menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat 972 orang penyandang disabilitas psikososial di Gunungkidul. Penyandang disabilitas ini perlu mendapatkan perhatian dan perlakuan yang baik agar mereka bisa berperan aktif sebagai warga masyarakat.

"Berbagai program dan bantuan telah kami salurkan, termasuk jaminan sosial dan bantuan lainnya," katanya.

Baca Juga: Inilah hasil undian Piala AFF U-19 2024, Indonesia satu grup dengan Timor Leste, Kamboja, dan Filipina

Lurah Kalurahan Petir Sarju mengatakan program ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya mereka yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa.

Di Kalurahan Petir ini, terdapat 24 warga yang menderita gangguan disabilitas.

"Untuk itu, kami siap bekerja sama dengan pengurus Lentera Jiwa yang bertugas memberikan pelayanan kepada warga kami yang belum sembuh dari penyakit ini," katanya.

Sarju juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantar pasien ke fasilitas kesehatan. Bahkan pihaknya melibatkan pihak Polsek dan Koramil untuk membantu mengantar pasien ke Grasia atau Rumah Sakit Islam di Klaten saat mereka kambuh.

Baca Juga: Bejat! Balita umur 4 tahun dicabuli

Halaman:

Tags

Terkini