internasional

Israel sandera 14 staf Bulan Sabit Merah Palestina, ini nasib mereka

Rabu, 13 Maret 2024 | 09:37 WIB
Ilustrasi penyanderaan (ANTARA)



HARIAN MERAPI - Israel terus melakukan serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.


Tak hanya itu, tentara Israel juga menyandera 14 staf Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS.


Namun hingga kini belum diketahui keberadaan 14 sandera tersebut.

Baca Juga: Jelajah Mbantul Milang Kori, Kenalkan Keindahan Bantul Melalui Pengalaman Wisata


“Israel masih menyandera 14 anggota PRCS, yang keberadaannya masih belum diketahui. Keluarga dan kolega sangat prihatin dengan keselamatan mereka lantaran ada laporan penyiksaan dan perlakuan tidak senonoh berdasarkan kesaksian dari sejumlah rekan yang telah dibebaskan," tulis PRCS di media sosial X pada Selasa (12/3).

PRCS meminta komunitas internasional untuk campur tangan dan “menekan otoritas Israel agar segera membebaskan tim mereka yang ditahan.”

Pada 7 Oktober tahun lalu kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Gaza sehingga menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 240 orang lainnya.

Baca Juga: Ditantang Duel Lewat WA, Pelajar SMP Swasta di Sleman Tenteng Celurit di Jalan Raya

Israel kemudian melakukan serangan balasan, memerintahkan pengepungan total terhadap Jalur Gaza dan mulai melancarkan serangan darat ke daerah kantong Palestina tersebut dengan tujuan melenyapkan para petempur Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Hingga kini sedikitnya 31.100 orang di Jalur Gaza telah terbunuh, menurut pemerintah setempat.

Pada 24 November, Qatar menjadi mediator antara Israel dan Hamas dalam mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran tahanan dan sandera, juga pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Maksud Hati Mengevakuasi Mayat Mertua di Sungai Gung, Menantu di Tegal Bablas Terseret Arus

Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali sampai berakhir pada 1 Desember dan lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.*

Tags

Terkini