Kegiatan adaptasi antara lain pengendalian kekeringan, banjir dan tanah longsor, meningkatkan ketahanan pangan dan pengendalian penyakit terkait iklim. Kegiatan mitigasi antara lain pengelolaan sampah, limbah padat dan cair, penggunaan EBT, konservasi dan penghematan energi, budidaya pertanian rendah emisi GRK, tutupan vegetasi, mencegah kebakaran hutan dan lahan. Selain kegiatan adaptasi dan mitigasi juga diperlukan upaya kelembagaan masyarakat dan dukungan keberlanjutan untuk eksistensi kegiatan proklim.
"Adanya Surat Edaran Bupati Sukoharjo Nomor: 660.1/1396 tentang Himbauan Pembentukan Kampung Iklim Pada Wilayah Kecamatan di Seluruh Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya.
SK Bupati Sukoharjo terkait Tim Pembina Proklim Tingkat Kabupaten Sukoharjo yang melibatkan OPD terkait seperti Dinas Pangan, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Kesehatan dan pegiat lingkungan. DLH Sukoharjo berharap OPD terkait dan pegiat lingkungan ikut aktif membantu.
Baca Juga: Pemkot Yogya Buka Seleksi Paskibraka 2024, Catat Syaratnya
Proklim mulai intensif dilakukan Pemkab Sukoharjo pada tahun 2017. Sampai saat ini beberapa penghargaan sudah diperoleh Pemkab Sukoharjo atas keberhasilannya terkait Proklim seperti trophy Proklim Lestari satu lokasi yakni Proklim Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura dan trophy utama dua lokasi yaitu Proklim Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kartasura dan Proklim Sesamaku Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura.
Penghargaan lainnya yang pernah diperoleh Kabupaten Sukoharjo dijelaskan Agus Suprapto yakni, sertifikat Proklim Utama 12 lokasi, sertifikat Proklim Madya 29 lokasi dan sertifikat Proklim Pratama 17 lokasi.
"Selain lokasi yang mendapatkan penghargaan, pada tahun 2018 Bupati Sukoharjo Bapak Wardoyo Wijaya mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Proklim Kabupaten dan pada tahun 2022 Ibu Etik Suryani selaku Bupati Sukoharjo juga mendapatkan penghargaan yang sama," lanjutnya.*