internasional

Israel ubah Gaza bagai neraka, begini penilaian Menlu Retno Marsudi

Senin, 11 Desember 2023 | 12:30 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara dalam pertemuan Khusus Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, pada Minggu (10/12/2023). ( ANTARA/HO-Kemlu RI)



HARIAN MERAPI - Tentara Israel terus membombardir Jalur Gaza tanpa henti.


Korban dari warga sipil pun terus berjatuhan, kebanyakan anak-anak dan wanita.


Pemerintah Indonesia menilai Israel ingin mengubah Jalur Gaza bagai neraka.

Baca Juga: Covid-19 masih mengancam, 2 warga DKI meninggal, ini datanya


Demikian penilaian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan keterangan pers secara daring.


Ia mengatakan Israel telah mengubah Gaza menjadi bagaikan neraka setelah jumlah korban tewas akibat konflik Israel dengan Hamas, terus bertambah.

Dalam pertemuan Khusus Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, pada Minggu (10/12), Retno mengungkapkan rumah sakit-rumah sakit di Gaza digempur hebat, termasuk RS Indonesia yang dipaksa berhenti beroperasi pada 16 November.

Baca Juga: Situasi di Gaza makin mencekam, Jerman desak Israel lindungi warga sipil, begini komitmen Jerman

"Perintah Israel Defence Force (angkatan bersenjata Israel) agar suplai medis dipindahkan dari Khan Younis ke gudang yang lebih kecil di Rafah merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia,” kata Retno .

Retno menyoroti kondisi fasilitas kesehatan di Gaza yang sangat memprihatinkan di mana hanya 13 dari 36 rumah sakit yang masih beroperasi, dan semuanya kelebihan kapasitas hingga 2-3 kali lipat.

Retno menyebutkan 71 persen fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak berfungsi, sementara perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin, dan listrik semakin terbatas.

"Ratusan pekerja medis terbunuh semenjak Israel menyerang Gaza," tutur dia.

Baca Juga: Situasi di Gaza makin mencekam, Jerman desak Israel lindungi warga sipil, begini komitmen Jerman 

WHO sendiri melaporkan penyebaran penyakit menular yang semakin tinggi di Gaza. WHO menemukan hampir 130 ribu kasus infeksi pernafasan akut, lebih dari 94 ribu kasus diare, dan lebih dari 2.700 kasus cacar air.

"Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk hadir (dalam pertemuan WHO ini) agar dapat langsung berkontribusi, mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan, perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan, termasuk tentunya fasilitas kesehatan Rumah Sakit Indonesia," kata Retno.

Halaman:

Tags

Terkini