HARIAN MERAPI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo melakukan mitigasi bencana alam yang berdampak pada pohon tumbang.
Petugas diterjunkan mengecek langsung kondisi pohon dan melakukan pemangkasan untuk menjaga keselamatan masyarakat. Langkah tersebut dilakukan setelah ada kejadian sejumlah pohon tumbang terkena angin kencang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto, Rabu (15/11/2023) mengatakan, pihaknya melakukan mitigasi bencana alam mengingat kondisi sekarang sudah masuk peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
Dalam beberapa hari terakhir di beberapa wilayah sudah turun hujan disertai angin kencang. Kondisi tersebut berdampak pada kejadian pohon tumbang seperti di jalur tengah kota di Jalan Jenderal Sudirman Sukoharjo.
Baca Juga: Tersinggung Ucapan Akan 'Memakai' Istrinya, Warga Kalasan Melakukan Penusukan ke Teman Dekatnya
Pohon tumbang berdampak pada akses lalu lintas kendaraan menjadi tersendat. Bahkan dua warga menjadi korban luka setelah sepeda motor yang dikendarai tertimpa pohon tumbang di Jalan Jenderal Sudirman Sukoharjo.
Penyebab pohon tumbang dipengaruhi beberapa faktor seperti angin kencang, kondisi pohon tua dan akar tidak kuat atau lapuk. Sebagai bentuk antisipasi kejadian pohon tumbang terulang kembali maka DLH Sukoharjo menerjunkan petugas melakukan pengecekan secara langsung.
"Petugas kami mengecek kondisi pohon dan melakukan pemangkasan daun dan ranting. Khususnya kami awali seperti di jalur tengah kota di Jalan Jenderal Sudirman Sukoharjo," ujarnya.
DLH Sukoharjo melakukan pengecekan kondisi pohon yang menjadi kewenangan daerah. Agus menegaskan, apabila diperlukan dilakukan pemangkasan pohon dengan tujuan mengurangi daun dan ranting agar tidak tumbang terkena angin kencang.
"Petugas kami mengecek dan memastikan kondisi pohon kuat. Termasuk pada kondisi tanah dan akar sekitar pohon tersebut tumbuh. Sebab sebelumnya kering dan terkena air hujan itu berpengaruh pada kekuatan pohon," lanjutnya.
Agus memastikan, dalam mitigasi tersebut DLH Sukoharjo tidak sampai menebang pohon secara keseluruhan dan hanya pemangkasan saja. Hal ini dilakukan mengingat peran penting pohon dalam membantu menjaga kelestarian alam dan lingkungan tetap hijau.
DLH Sukoharjo terkait program penghijauan juga mengajukan tambahan dana untuk membeli bibit pohon sebesar Rp 100 juta melalui APBD 2024. Bibit pohon tersebut nantinya akan digunakan untuk program penghijauan mengingat sejumlah pohon sekarang dalam kondisi rusak dan mati terdampak cuaca panas ekstrem El Nino.
Kondisi cuaca sangat panas ekstrem dampak fenomena alam El Nino sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan termasuk pohon disejumlah wilayah. Diketahui akibat panas ekstrem tersebut membuat sejumlah pohon kering layu dan mati.