sleman

Pancuran Buto di Pakem Sleman ini masih bikin penasaran, sejarahnya begini

Jumat, 20 Oktober 2023 | 16:25 WIB
Pancuran Buto di Padukuhan Potro Purwobinangun Pakem Sleman. (Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Pancuran Buto di Padukuhan Potro Purwobinangun Pakem Sleman DI Yogyakarta hingga kini masih menarik banyak orang untuk datang melihat.

Pancuran Buto di Padukuhan Potro ini sebenarnya tidak terlalu menarik karena hanya berada di sebuah sendang kecil pinggir jalan padukuhan setempat.

Namun, penampakan Pancuran Buto ini ternyata masih membuat banyak orang penasaran ingin melihatnya.

Baca Juga: Sebuah Truk Kontainer Sruduk Pagar Puskesmas Mojosongo Boyolali, Diduga Ini Penyebabnya

Bagi yang belum pernah melihat langsung, pasti ada niat untuk bisa datang melihat dengan mata kepala sendiri.

Itulah daya tarik Pancuran Buto, yang hingga kini juga masih dijaga kelestariannya oleh warga setempat.

Pancuran Buto sebenarnya adalah sebuah arca kuno berbentuk kepala raksasa dengan mulut terbuka yang memperlihatkan gigi dan taringnya.

Bentuk kepala atau rambut agak meruncing ke atas membentuk ukiran yang mirip seekor ular naga. Kedua matanya melotot.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tolak Banding Mario Dandy dan Shane Lukas

Dalam Hindu, situs atau arca tersebut dinamakan Jaladwara. Sebuah bagian dari bangunan candi yang berfungsi untuk mengalirkan air atau talang air.

Jaladwara digunakan sebagai talang air di candi-candi yang berfungsi sebagai petirtaan atau penyucian.

Dalam mitologi Hindu, Jaladwara merupakan penggambaran makhluk mistik bawah air. Memiliki taring dan belalai, dan difungsikan sebagai penolak bala.

Benda serupa itu juga sering diletakkan di atas gapura atau pintu masuk sebuah candi. Fungsinya juga sebagai penolak bala dan disebut Kalamakara.

Baca Juga: Sopir Fortuner Arogan di Penjaringan Jakarta Utara Ternyata Pakai Pelat Dinas Polri Palsu

Halaman:

Tags

Terkini