"Pembangunan dua embung ini merupakan proyek sangat strategis dan mendapat perhatian besar dari Pemkab Sukoharjo untuk segera direalisasikan khususnya menyangkut pemenuhan kebutuhan air baik itu pertanian, perkebunan, perikanan, suplai air masyarakat bahkan membantu mengatasi banjir saat cuaca ekstrem apabila memang diperlukan," lanjutnya.
Bagas menjelaskan, Desa Pandeyan Kecamatan Grogol dan Desa Kedungwinong Kecamatan Nguter sengaja dipilih karena menjadi titik strategis untuk mendukung wilayah desa dan kecamatan sekitarnya setelah nantinya ada realisasi pembangunan embung.
Sebab keberadaan embung tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi desa setempat saja, melainkan juga membantu desa dan kecamatan terdekat.
Di sisi lain, Desa Pandeyan Kecamatan Grogol dan Desa Kedungwinong Kecamatan Nguter dipilih juga karena memenuhi persyaratan dalam pembangunan embung seperti ketersediaan lahan, sumber air dan lainnya.
Baca Juga: Kemenag Kaji Perpendek Masa Tinggal Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Air hasil tampungan embung di dua desa tersebut nantinya memiliki kapasitas besar untuk membantu khususnya dibidang pertanian.
"Kabupaten Sukoharjo sebagai daerah lumbung pangan dengan hasil panen padi melimpah dan surplus beras maka sudah selayaknya mampu mandiri di bidang air dengan memiliki embung sendiri," lanjutnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat di Kabupaten Sukoharjo sudah memiliki kemandirian air untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan.
Sebab di Kabupaten Sukoharjo sudah memiliki Dam Colo Nguter dan Waduk Mulur yang sudah lama diandalkan.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima di Dunia
"Di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Sukoharjo juga sudah banyak dibangun embung. Pemanfaatannya untuk mendukung petani, peternak dan masyarakat umum," lanjutnya.
Ke depan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo berharap di semua kecamatan bisa memiliki embung sebagai kemandirian air untuk mendukung sektor pertanian dan perikanan.
Program perencanaan sedang disiapkan salah satunya dengan mencari lokasi pembangunan.
"Minimal per kecamatan ada embung yang nantinya bisa mendukung pemenuhan air di desa dan kelurahan di kecamatan tersebut. Petani akan lebih mandiri dan terjamin kebutuhan air untuk pertanian," lanjutnya.
Baca Juga: Dibantai Jepang, Hansi Flick Dipecat Sembilan Bulan Sebelum Jerman Jadi Tuan Rumah Piala Eropa 2024