HARIAN MERAPI – Suasana kompleks kantor Kalurahan Sidorejo Godean Sleman tampak lain dari hari biasanya. Sebab, sejak 5-10 September 2023 digelar rangkaian acara Merti Desa.
Salah satu rangkaian acaranya, yakni pengajian bersama Ustadz M Jazari SAg asal Kulonprogo yang kolaborasi dengan grup hadrah modern Yoben Eling asal Kalurahan Sidorejo, Kamis (7/9/2023) malam.
Selama pengajian digelar, Yoben Eling berada di panggung yang dibangun di halaman kantor Kalurahan Sidorejo. Selain melantunkan lagu-lagu di sela-sela pengajian, ada pula lagu-lagu kolaborasi antara Ustadz Jazari dan Yoben Eling.
Baca Juga: Manfaat doa bagi kehidupan seorang muslim
Pada kesempatan tersebut Yoben Eling diwakili M Yulianto (keyboard), Danang (kendang ketipung), Tari Mahdayana (vokal) dan Ratih Candra (vokal).
Beragam lagu-lagu yang dilantunkan seperti Sholawat, religi, hingga lagu berbahasa Jawa yang sudah banyak dikenal berbagai lapisan masyarakat.
Adapun judul lagu yang dilantunkan kolaborasi antara Ustadz M Jazari dengan vokalis Yoben Eling, misalnya Ilir-ilir, Turi-turi Putih, Pepeling dan Gugur Gunung.
Sedangkan lagu yang dilantunkan Tari maupun Ratih, misalnya berjudul Bismillah, Salamin Ba'id, Magadir, Tiket Akhirat dan Di mana-mana Dosa.
Baca Juga: Dorong Ketahanan Pangan, PWM DIY Akan Dirikan 50 TokoMu dan Distribution Center Besar
“Kami merasa senang dapat berkolaborasi dengan Ustadz Jazari kembali dalam satu panggung. Semoga ada banyak manfaat, seperti semakin menambah ilmu agama hingga bisa menjadi pribadi lebih baik,” ungkap Tari.
Ia pun merasa ada kebahagian tersendiri, bisa ikut memberikan hiburan bagi segenap lapisan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Bahkan, ia juga dapat sekalian ikut mengaji atau menuntut ilmu, alias termasuk usaha untuk bisa meraih pahala dari Allah SWT.
Ditambahkan Tari, khusus lagu berjudul Gugur Gunung ciptaan Ki Narto Sabdo ada pula yang biasa menyebut lagu berjuduk Holobis Kuntul Baris.
Baca Juga: Usai Libur Jeda Kompetisi Empat Hari, PSS Sleman Kembali Genjot Fisik Mulai Sore Ini
Ketika dilantunkan ala Yoben Eling, tak sedikit hadirin ikut bernyanyi. Sebab, sudah lama memasyarakat, yakni menggambarkan gotong-royong untuk mempercepat selesainya suatu pekerjaan.