HARIAN MERAPI - Setelah bebas dari pandemi Covid-19, kelompok pengajian di masyarakat memiliki beragam program kerja yang dilaksanakan secara offline.
Bahkan kelompok pengajian (majelis taklim) yang berada di padukuhan-padukuhan dengan anggota bapak-bapak muda/remaja kian aktif melaksanakan kegiatan dan menebar manfaat.
Sebagai contoh, kelompok pengajian di Mertosutan Godean Sleman bernama Pengajian Malam Sabtu. Ada lagi, kelompok Kajian Malam Jumat di Tangkilan, Godean.
Jumlah anggotanya antara 20 hingga 50 orang, dengan tempat pengajian dari rumah ke rumah. Dapat pula dilaksanakan di kompleks kuliner terdekat.
Rangkaian kegiatan pengajian rutinnya antara lain ada tadarus Alquran, tausiyah dari ustadz, musyawarah dan ramah tamah. Tak jarang pula, ada makan bersama (kembul bujana).
Seperti halnya kelompok Pengajian Malam Sabtu di Mertosutan, secara berkala ada pula makan bersama.
Apalagi ketika putaran tempat pelaksanaan mulai dari awal, makan bersamanya cukup istimewa.
Antara lain, nasi dengan aneka pilihan lauk dan sayur ditempatkan pada daun pisang (tanpa menggunakan piring), lalu makan bersama.
Menurut Ketua Pengajian Malam Sabtu di Mertosutan, Haris Darmawan, kegiatan makan bersama termasuk bagian dari wujud rasa syukur kepada Allah SWT serta dapat mempererat silaturahmi.
“Alhamdulillah, dengan kelompok pengajian kita, Pengajian Malam Sabtu, beragam kegiatan bermanfaat dapat dilaksanakan,” paparnya.
Sebagian infak yang terkumpul antara lain dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pengajian akbar yang digelar oleh takmir masjid setempat.
Baca Juga: Begini Cara Skuad Persib Bandung Rayakan HUT ke-78 Kemerdekaan RI