Secara berkala, dapat juga digunakan untuk donasi anak yatim/piatu, lansia (jompo), anak-anak di pondok pesantren/panti asuhan hingga membantu pembangunan masjid/mushola.
“Ketika kami melaksanakan rihlah, seperti beberapa waktu lalu di kawasan Gunungkidul, ada pula donasi untuk pondok pesantren dan panti asuhan,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Kajian Malam Jumat di Tangkilan, Muchayadi menjelaskan, beragam program kerja setelah tak ada pandemi Covid-19 berusaha dijalankan sebaik mungkin.
Suatu hal disyukuri pula, kelompok majelis taklim di padukuhannya tersebut masih tetap eksis sampai sekarang, sejak berdirinya pada 2001 silam.
“Kegiatan rutin kami selain pengajian malam Jumat dengan tempat berpindah-pindah, dari satu anggota ke anggota lain, ada pula rihlah dan olahraga bersama,” ungkapnya.
Olahraga bersama, sebut Muchayadi, misalnya futsal, sepeda santai, bulutangkis dan senam.
Kegiatan rihlah dan outbond secara berkala juga dapat diselenggarakan.
Pernah pula mendapat pelatihan seputar pengelolaan kafe/kuliner, sebab pernah punya stand di kawasan Plesiran Ndeso Tangkilan. Lalu setiap tahunnya biasa membuat kalender bernuansa dakwah.
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Berikan Bantuan Pupuk untuk Petani Bawang Merah Srikayangan
Dalam setiap lembar kalender, antara lain ada foto-foto kegiatan Kajian Malam Jumat serta ayat-ayat Alquran, misalya terkait menuntut ilmu, membantu sesama dan silaturahmi.
“Kelompok pengajian kami juga memiliki usaha sewa lampu penerangan dan kabel-kabelnya, jadi dapat menjadi sarana memperoleh tambahan uang kas,” ungkap Muchayadi. *