Pengajian Awal Muharram 1445 H, Ustadz Rujito dan Ustadz Arsyad Sampaikan Pentingnya Selalu Bersyukur

photo author
- Minggu, 23 Juli 2023 | 21:30 WIB
   Ustadz Rujito dalam pengajian akbar memperingati tahun baru 1 Muharram 1445 H di Mertosutan Godean.  (Foto: Sulistyanto)
Ustadz Rujito dalam pengajian akbar memperingati tahun baru 1 Muharram 1445 H di Mertosutan Godean. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI – Pengajian yang diinisiasi berbagai pihak mudah ditemukan pada awal Muharram 1445 H ini. Pelaksanaannya antara lain di kompleks masjid, pondok pesantren dan sekolah.

Seperti halnya Takmir Masjid Al Falaah Mertosutan Sidoluhur Godean Sleman menggelar pengajian akbar memperingati Tahun Baru 1 Muharram 1445 H di kompleks joglo SMP Muhammadiyah 1 Godean, Sabtu (22/7/2023) malam.

Lurah Sidoluhur, Hernawan Zudanto SE dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi dengan digelarnya pengajian akbar untuk memperingati Tahun Baru Muharram 1445 H tersebut. Apalagi melibatkan remaja masjid atau generasi muda.

Baca Juga: Sejarah 10 Muharram dalam Islam, perbanyak amalan untuk memperingati Hari Asyura

“Kami sangat mendukung adanya kegiatan-kegiatan yang melibatkan generasi muda seperti ini. Semoga akan memberi banyak manfaat dan nilai-nilai positif,” tuturnya.

Hernawan yang pernah menjadi ketua karang taruna di Sidoluhur menambahkan, dalam rangkaian peringatan Hadeging Kalurahan Sidoluhur, Agustus 2023, akan menggelar pula pengajian akbar.

Sedangkan Ketua Takmir Masjid Al Falaah, Haris Darmawan SAg mengungkapkan, terlaksananya pengajian akbar tersebut bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Ikatan Remaja Masjid Al Falaah (Irmala).

Baca Juga: Membangun hidup sederhana di Tahun Baru 1445 H

Tak ketinggalan dengan beberapa kelompok pengajian yang ada di Mertosutan. Pesertanya selain warga setempat juga mengundang jamaah/takmir masjid yang ada di Sidoluhur.

“Kegiatan ini mengusung tema, Tingkatkan Ibadah, Eratkan Ukhuwah, Bersama Wujudkan Mertosutan Qoryatun Thoyyibah,” jelasnya.

Arti Qoryatun Thoyyibah, lanjut Haris, yakni desa yang baik atau bagus. Menurutnya, dapat terwujud desa yang baik, antara lain dipengaruhi dua faktor, yakni adanya peningkatan ibadah serta mempererat ukhuwah (rasa paseduluran dipererat).

Beberapa pendukung pengajian tersebut antara lain, SMP Muhammadiyah 1 Godean, persewaan tenda/panggung PWS dan tim sound Wahyu Pro Godean.

Baca Juga: Apakah tasawuf diajarkan di Islam? Jawabanya sangat mengejutkan

Sementara itu Ustadz Rujito SPdI MPd dari Kulonprogo dalam pengajian akbar tersebut didampingi grup qosidah modern New Al Lakhadar. Sehingga pengajiannya biasa diselingi lagu-lagu religi.

Salah satu hal yang dituturkan kepada segenap peserta pengajian akbar, yakni pentingnya untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. seperti dalam Firman Allah SWAT.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X