HARIAN MERAPI - Peternak domba maupun kambing dapat menerapkan berbagai upaya guna memperbaiki dan meningkatkan produktivitas ternak yang dimiliki.
Salah satunya, yakni dengan menyediakan asupan wujud mineral block herbal atau permen herbal pada ternak domba.
Manfaat penting lain permen herbal untuk domba, misalnya membantu meningkatkan nafsu makan, menekan defisiensi mineral dan menurunkan penyakit parasit.
Hal tersebut diungkap dosen Prodi Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Ir Niken Astuti MP saat memberikan pelatihan pembuatan permen herbal di Kelompok Ternak Domba Lorejo, Sumberarum, Moyudan, Sleman, baru-baru ini.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh tim Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UMBY di Kelompok Ternak Domba Lorejo dengan ketuanya, Ir Niken Astuti.
“Selain pelatihan pembuatan permen herbal ada pula pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan limbah ternak domba. Sehingga dapat meningkatkan nilai jual,” papar Ir Niken.
Selain itu dengan pembuatan pupuk berbahan limbah ternak domba, seperti menggunakan kotoran domba, maka akan meningkatkan pendapatan peternak.
Ditambahkan Niken, adapun anggota dari tim PPM yang diketuainya terdiri dari, Dr Sri Hartati Candra Dewi MSi, Ir FX Suwarta MP dan Ir Lukman Amin MP.
Dalam kesempatan tersebut Candra Dewi menjelaskan, limbah ternak domba bisa berupa limbah padat (kotoran) dan cair (urine). Bahan ini mempunyai peranan penting untuk memperbaiki kesuburan tanah.
Caranya diolah atau dibuat dahulu menjadi pupuk organik, sehingga bisa berperan memperbaiki struktur tanah maupun mikrobia tanah. Dengan demikian tanah lebih lembab dan tanaman lebih tahan terhadap kekeringan.
Baca Juga: Pemanfaatan Kotoran Sapi Jadi Pupuk Kompos Berkualitas Tinggi, Nilai Jualnya Lebih Meningkat
“Jenis mikroorganisme lokal untuk pembuatan pupuk organik dapat diperoleh dari bahan-bahan seperti terasi, buah-buahan afkir dan akar tanaman bambu,” ungkapnya.
Sedangkan FX Suwarta mengungkapkan, terjadinya lahir cacat, rendahnya berat lahir dan rendahnya pertumbuhan domba sering disebabkan terrnak menderita defisiensi mineral dan cacingan.