"Kemudian juga keadaan tambang yang dalam, kemudian juga akses menuju ke lubang yang sangat sempit, sehingga sampai dengan saat ini kita masih belum bisa melaksanakan evakuasi," tegasnya.
Kendati demikian, dia mengatakan tim SAR gabungan telah melaksanakan upaya maksimal dengan mendatangkan berbagai alat untuk menyedot air dari dalam sumur tambang, baik pompa yang di atas permukaan maupun di dalam permukaan.
Baca Juga: Yusman Siapkan Karya Pribadi Patung Benny Panbres, Ini Tujuannya
Oleh karena debit air yang harus dikeluarkan lebih tinggi, kata dia, sampai saat ini tidak ada perkembangan yang signifikan.
"Kemudian kita juga sudah melakukan upaya pembendungan sumber air resapan yang memungkinkan bertambahnya debit air, namun sampai dengan saat ini belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga atas kesepakatan bersama kita hari ini sesuai dengan SOP dari Basarnas, kita nyatakan untuk operasi evakuasi ini kita hentikan," kata Danrem.
Salah seorang perwakilan keluarga korban, Aden mengaku ikut terlibat dalam upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan sejak hari pertama operasi SAR digelar pada Rabu (26/7).
Terkait dengan hal itu, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi SAR.
Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Marian Mihail Siapkan Taktik Baru Lawan Persija Jakarta di BRI Liga 1
"Mudah-mudahan almarhum semuanya yang delapan orang diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya. Saya mungkin tidak bisa panjang lebar karena memang saya mewakili keluarga tidak kuat untuk menyampaikan semuanya," katanya.
Sebelum apel penutupan operasi SAR dilakukan shalat Gaib yang dilakukan oleh perwakilan unsur SAR dan keluarga korban, dilanjutkan dengan tabur bunga di sekitar sumur tambang yang telah diberi prasasti yang mencantumkan nama-nama korban.
Delapan penambang dilaporkan terjebak di dalam sumur tambang emas ilegal, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, sejak hari Selasa (25/7), pukul 23.00 WIB, karena tiba-tiba datang air yang menggenangi lubang sumur.
Kedelapan penambang yang terjebak itu terdiri atas Cecep Suriyana (29), Muhammad Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (*)