Presiden Prancis Macron anggap puncak protes pembunuhan remaja oleh polisi telah usai, ini pernyataannya

photo author
- Rabu, 5 Juli 2023 | 12:30 WIB
Seseorang bereaksi saat polisi membawa tongkat pada aksi protes menyusul penembakan Nahel di Paris, Prancis, Minggu (2/7/2023). Remaja berusia 17 tahun tersebut ditembak mati lantaran gagal memberhentikan Mercedes AMH yang dikendarainya di jalur bus di Kota Nanterre.  (ANTARA FOTO/REUTERS/ Nacho Doce)
Seseorang bereaksi saat polisi membawa tongkat pada aksi protes menyusul penembakan Nahel di Paris, Prancis, Minggu (2/7/2023). Remaja berusia 17 tahun tersebut ditembak mati lantaran gagal memberhentikan Mercedes AMH yang dikendarainya di jalur bus di Kota Nanterre. (ANTARA FOTO/REUTERS/ Nacho Doce)

Geoffroy Roux de Bezieux, ketua jaringan bisnis dan pengusaha Gerakan Perusahaan Prancis (MEDEF), mengatakan bahwa lebih dari 200 toko telah dijarah dan 300 cabang bank dihancurkan sejak protes dimulai, menurut laporan harian Le Parisien.

Meskipun masih terlalu dini untuk menyebut angka secara pasti, tetapi dia memperkirakan lebih dari satu miliar euro (sekitar Rp16,7 triliun) kerugian akibat demonstrasi besar-besaran itu.

"Video yang beredar di media sosial merusak citra Prancis," kata dia dalam sebuah wawancara.

Menteri Pendidikan Prancis Pap Ndiaye mengatakan kepada RTL pada Selasa bahwa 243 gedung sekolah juga rusak selama protes, termasuk puluhan bangunan yang hancur atau hancur sebagian.

Baca Juga: Ada-ada saja ulah Neymar. Bintang sepak bola Brazil itu didenda Rp49 milyar karena bangun danau di villanya

Dia juga menyebutkan kerugian sekitar puluhan juta euro, dan menekankan bahwa negara akan memberikan dukungan yang diperlukan kepada otoritas lokal.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X