HARIAN MERAPI - Angka kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto turun drastis. Penurunan terjadi setelah dilakukan upaya bersama secara gencar melibatkan pihak terkait seperti Pemkab, Kodim 0726 dan Polres Sukoharjo. Anak stunting sudah mendapat pemenuhan gizi salah satunya dengan pemberian alga sebagai sumber multivitamin.
Camat Polokarto Heri Mulyadi, Senin (26/6) mengatakan, kerja keras yang dilakukan bersama sejak beberapa bulan lalu sudah menunjukan hasil positif. Angka kasus stunting sekarang di wilayah Kecamatan Polokarto mengalami penurunan drastis.
Kasus stunting tersebut menurun setelah perkembangan kondisi anak terus membaik. Anak sekarang dalam kondisi mengalami peningkatan berat badan, tinggi badan dan terpenuhi kebutuhan gizi dan vitamin. Kondisi kesehatan tersebut juga telah melalui hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo melalui Puskesmas.
"Secara keseluruhan angka kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto turun drastis. Kami ambil contoh di wilayah Desa Mranggen Kecamatan Polokarto dari sebelumnya ada 100 anak kasus stunting sekarang tinggal sekitar 30 anak saja. Penurunan juga terjadi di desa lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Siap majukan bulutangkis, Sekda Bantul dilantik jadi Ketua Umum PBSI Bantul
Pemerintah Kecamatan Polokarto mengapresiasi kerja keras semua pihak seperti jajaran Pemkab Sukoharjo, Kodim 0726 dan Polres Sukoharjo. Serta semua pihak terkait termasuk pemerintah desa dan masyarakat di wilayah Kecamatan Polokarto.
"Kebutuhan gizi dan vitamin anak stunting sudah terpenuhi. Termasuk juga kepada ibu hamil dan menyusui. Para orang tua juga telah mendapat edukasi dari petugas untuk menjaga kesehatan anak," lanjutnya.
Kepala Puskesmas Polokarto Novia Dwi Ernawati, mengatakan, data secara keseluruhan di wilayah Kecamatan Polokarto ada sekitar 456 kasus stunting tersebar disejumlah desa. Jumlah kasus stunting paling tinggi berada di Desa Mranggen sebanyak 100 balita.
Sebanyak 100 balita stunting di Desa Mranggen rata-rata kondisi badannya tidak ideal sebagaimana dalam keadaan sehat. Penanganan dilakukan bersama dengan melibatkan Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) khususnya Puskesmas, Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo. Gerak cepat petugas gabungan memberikan tambahan nutrisi dan gizi baik kepada balita stunting dan ibu hamil dan menyusui.
Khusus untuk 100 balita stunting di Desa Mranggen Kecamatan Polokarto terhitung sejak 5 Maret lalu sudah mendapat tambahan nutrisi bantuan dari Kodim 0726 Sukoharjo dan PT Dua Naga. Hasilnya sampai 15 hari pemberian nutrisi diketahui kondisi 59 balita mengalami kenaikan berat badan. Sedangkan enam balita berat badan turun dan 35 balita berat badan stabil atau tetap.
Sebanyak 59 balita stunting yang berat badanya mengalami kenaikan membuat lega Puskemas Polokarto. Sebab kondisi balita tersebut perlahan membaik dan diharapkan segera tidak lagi masuk kategori stunting. Sedangkan untuk enam balita yang berat badan turun karena beberapa faktor salah satunya sakit sehingga tidak mau makan serta faktor kondisi lingkungan.
Novia menambahkan, untuk 35 balita yang berat badan tetap atau stabil nantinya akan lebih ditingkatkan lagi pemberian nutrisi. Selain itu juga akan dilakukan tambahan gizi melalui pemberian makanan tambahan.
"Pemberian nutrisi tambahan ini dilakukan dalam waktu dua bulan. Terus kami pantau dan diharapkan semua kasus stunting tertangani dan tidak ada lagi stunting baik di Desa Mranggen maupun se-Kecamatan Polokarto," ujarnya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, seperti kita ketahui bersama, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dan perhatian Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terhadap masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia, sehingga dengan kata lain Kabupaten Sukoharjo masih mempunyai pekerjaan rumah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.