"Teman-teman dari kesehatan haji di kloter memantau perkembangannya dua hari sekali," kata dia.
Dia mengatakan dari 50 jemaah per kloter tersebut, akan diperiksa kembali untuk menentukan apakah jemaah itu bisa wukuf mandiri atau disafariwukufkan.
"Dari yang nominasi itu (50 risti per kloter) akan diperiksa dokter spesialis di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Makkah," kata dia.
Sementara, jemaah-jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, akan disafariwukufkan oleh pihak rumah sakit. Adapun jemaah yang tidak memungkinkan untuk mengikuti safari wukuf bakal dibadalhajikan oleh petugas.
Baca Juga: Kenalkan Bripka Heri Prasetyo, Polisi yang Dirikan TK Gratis di Pelosok Gunungkidul
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dokter Andi Ardjuna Sakti, mengungkap paling lambat hari terakhir sebelum wukuf, sudah ada keputusan tentang jemaah haji yang ikut safari wukuf atas fasilitasi KKHI maupun jemaah yang dibadalhajikan.
"H-1 kita coba sepakat, tanggal 8 Dzulhijjah sore atau malam. Umpamanya besok kita akan berangkat, Insyaallah malam kita sudah pegang (datanya)," ujar Ardjuna. (Rini Suryati). *