"Syok kardiogenik tidak terjadi dengan serta merta, ada beberapa faktor pemicu, terutama pada jemaah haji dengan risiko tinggi," kata Dokter Aditya.
Dokter Aditya mengatakan, faktor risiko tersebut antara lain penyumbatan pembuluh darah jantung, hipertensi yang tidak terkontrol, infeksi, dan perburukan dari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebelumnya hingga stres emosional.
Hindari Aktivitas Memberatkan
Karena itu, KKHI mengimbau kepada jemaah haji yang rentan terkena penyakit jantung untuk menjaga kesehatan menjelang puncak ibadah haji pada 9 Dzulhijjah nanti.
"Jemaah haji agar tidak memaksakan diri melaksanakan sholat dan umrah di Masjidil Haram. Sholat lima waktu dapat dilakukan di mushola hotelnya. Umrah sunnah memerlukan persiapan fisik dan merupakan aktivitas ibadah yang berat," seru Edi Supriyatna.
Baca Juga: K9 Squad Polda DIY Berduka, Anjing Pelacak SAR Lola Pergi untuk Selama-lamanya
Aktivitas fisik yang berat, tambahnya, dapat mengakibatkan kelelahan dan memicu kekambuhan dan komplikasi dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung.
"Oleh karena itu, jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit kronis agar menahan diri dari aktivitas ibadah yang berat di luar ruangan, seperti umrah sunnah dan sholat di Masjidil Haram," tutur Edi. (Rini Suryati). *