44,7 Persen Jemaah Haji Wafat adalah Non-Risti, Ini Imbauan Tim Kesehatan

photo author
- Jumat, 16 Juni 2023 | 14:00 WIB
Salah satu jemaah yang sakit akan dibawa ke Mekkah mendapatkan bimbingan ibadah dari Kyai Wazir Ali Konsultan Ibadah Daker Madinah. Sekitar 47 persen jemaah haji wafat adalah non risti.  (Rini Suryati)
Salah satu jemaah yang sakit akan dibawa ke Mekkah mendapatkan bimbingan ibadah dari Kyai Wazir Ali Konsultan Ibadah Daker Madinah. Sekitar 47 persen jemaah haji wafat adalah non risti. (Rini Suryati)

HARIAN MERAPI - Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI pada Jumat (16/6/2023), pukul 06.23 waktu Arab Saudi melaporkan 67 jemaah haji wafat.

Dari jumlah jemaah haji wafat tersebut, 44,7 persen atau 30 jemaah ternyata di luar kategori mempunyai risiko tinggi (risti).

Seperti diketahui, Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi 2023 Kementerian Kesehatan mengategorisasikan jemaah menjadi dua: risti dan non-risti dan jumlah jemaah haji wafat non risti hampir sepatruhnya.

Baca Juga: Pelatih Marian Mihail Janjikan PSS Sleman yang Berbeda Saat Hadapi Barito Putera pada Uji Coba Besok

Dari total 210.680 jemaah haji reguler, 73,72 persennya masuk kategori risti, yaitu lansia (di atas 60 tahun) dan atau pengidap penyakit bawaan sejak dari Tanah Air.

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Edi Supriyatna menjelaskan, penyebab jemaah haji non-risti wafat adalah penyakit jantung (syok kardiogenik dan infark miokard).

Menurut data, keduanya merupakan dua penyakit tertinggi yang menyebabkan kematian jemaah.

Apakah jemaah haji non-risti tersebut mendadak sakit jantung ketika di Arab Saudi?

Baca Juga: Masyarakat Kian Sadar Pilih Hewan Kurban Berkualitas Tinggi, Daging Bisa Diwujudkan dalam Kemasan Kaleng

"Sebenarnya sudah memiliki penyakit jantung di Tanah Air. Banyak jemaah haji tidak menyadari telah memiliki penyakit jantung," jawab Edi kepada Media Center Haji.

Menurut data Penyelenggaran Kesehatan Haji di Arab Saudi 2023, ada tiga penyakit penyebab banyaknya jemaah haji wafat, antara lain penyakit infark miokard akut (20 kasus), syok kardiogenik (16 kasus), dan stroke (5 kasus) dari total 66 kematian pada 15 Juni 2023.

Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh, kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.

Tim Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Aditya mengatakan, syok kardiogenik adalah salah satu fase akhir dari serangan jantung yang ditandai dengan kurangnya perfusi atau aliran darah ke organ tubuh akibat menurunnya curah jantung.

Baca Juga: Rihana dan Rihani Jadi DPO Kasus Penipuan, Polisi Imbau Masyarakat Melapor Jika Melihat Si Kembar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X