"Wabah LSD kemarin itu membuat sebagian peternak dan pedagang sapi trauma. Kemungkinan enggak mau ambil risiko," katanya.
"Ada beberapa anggota Asosiasi Peternak dan Penggemukan Sapi Seluruh Indonesia (APPSI) beralih ke kambing domba. Masyarakat yang berniat kurban akan mencari kambing dan domba yang relatif lebih tahan serangan penyakit," katanya.
Penting diketahui, LSD menyerang ratusan sapi di Karanganyar beberapa waktu lalu. Hingga kini, dinas terkait masih menangani kasus itu.
Lebih lanjut Joko mengatakan, harga kambing dan domba diprediksi naik pada tahun ini.
Baca Juga: Wus...Penghuni rumah mandi, Wely curi sepeda motor, ini orangnya
"Sekarang perkilo masih Rp75 ribu. Kami menunggu saat perkilo kambing Rp90 ribu-Rp100 ribu dan domba Rp75-Rp80 ribu. Semoga kenaikannya wajar. Bisa terjangkau, dagangan ludes. Per ekor 25-30 kilo dengan harga wajar Rp2,7 juta-Rp3 juta," katanya.
Kabid Peternakan Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistyo mengatakan pemeriksaan ternak jelang Idul Adha dilaksanakan secara terkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah.
Daerah penghasil ternak ditangani khusus. Satu diantaranya Kabupaten Karanganyar.
"Hari ini koordinasi Jawa Tengah. Berbarengan Soloraya. Tidak bisa dilakukan parsial. Sebab sebaran ternak pesat dan cepat," katanya.
Baca Juga: Penting, laporan penerimaan dana kampanye Pemilu 2024, begini tuntutan koalisi masyarakat sipil
Pantauan petugas untuk ternak sapi lebih ditingkatkan, menyusul transaksi jual belinya makin intens.
"Ribuan ekor sapi sudah disuntik dan didata. Kami minta kelola kandang lebih bagus. Dijaga kebersihan dan langsung ditangani saat sakit. Jangan malah dijual," katanya. *