Baca Juga: Polsek Umbulharjo Ringkus Enam Orang Remaja Pelaku Penganiayaan, Ini Kronologinya
Sesuai passion-nya, Vita ingin mengusung peternakan yang memberdayakan masyarakat, khususnya anak-anak muda.
Sementara dia tidak memiliki lahan yang bisa digunakan, ia lalu punya ide kerjasama dengan Desa.
"Saya presentasi ke beberapa kepala desa dan responsnya bagus. Konsep integrated farming, ada pertanian, peternakan yang itu modern, dalam satu tempat," ucapnya.
Namun, lahan milik desa sudah banyak yang terpakai. Vita harus mencari lahan lain.
Akhirnya bertemu dengan salah satu perangkat Desa Harjobinangun. Setelah menceritakan konsepnya dan perangkat desa ini tertarik.
Baca Juga: Parkir Liar di Jalan Sarkem Kawasan Malioboro Yogya Ditertibkan Petugas, Ini Sanksinya
"Saya dipersilakan menggunakan lahan milik saudara perangkat desa itu seluas 4.000 meter yang ada di Dusun Dero, tahun 2018. Kalau dulu kan etawa, yang ini Domba," ucapnya.
Pilihan ternak domba karena pasarnya masih terbuka luas, bahkan permintaan di Yogyakarta juga masih sangat tinggi.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan di Yogyakarta masih harus mendatangkan dari luar kota.
Awalnya, Vita hanya membangun satu kandang yang terbuat dari kayu. Namun sering berjalanya waktu, Vita bisa membuat tiga kandang.
Dua kandang berukuran besar dan berbentuk panggung dan satu kandang berukuran lebih kecil.
Baca Juga: Windy Idol diperiksa KPK terkait dugaan aliran uang kasus suap MA, begini pengakuannya
"Agar tidak bau, saya buat kandang dengan sistem khusus, yakni memisahkan urin dengan kotoran domba," katanya.
Konsepnya, di bawah kandang dipasang jaring untuk menangkap kotoran.