Keberlangsungan hidup warga mendapatkan pekerjaan juga mampu menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Warga kurang mampu dapat terangkat derajatnya dengan memiliki sumber pendapatan sendiri dari berdagang. Termasuk juga mampu meningkatkan kualitas dagangannya.
"Bantuan gerobak hik ini bisa menggerakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sukoharjo. Warga selain dapat pekerjaan juga pendapatan. Termasuk menciptakan peluang kerja baru ditengah sulitnya dapat pekerjaan," lanjutnya.
Baca Juga: Maksimalkan Posyandu Lansia, Pemkab Sukoharjo beri pelayanan terbaik
Bupati meminta agar warga bisa serius dalam mengelola bantuan gerobak hik dan lainnya. Sebab bantuan tersebut akan menjadi andalan warga.
"Kalau dikelola dengan baik maka gerobak hik akan mendatangkan banyak rezeki. Begitupula sebaliknya, tetap manfaatkan dengan benar untuk mencukupi kebutuhan keluarga," lanjutnya.
Ketua Baznas Kabupaten Sukoharjo, Sardiyono, mengatakan total ada 96 orang menerima bantuan dari Baznas Sukoharjo. Warga yang menerima bantuan berasal dari beberapa kecamatan.
Warga menerima bantuan dalam berbagai bentuk dan nilai bervariasi. Terendah Rp 1 juta dan tertinggi Rp 5 juta untuk berbagai keperluan seperti pengobatan, biaya hidup, gerobak hik dan lainnya.
Baca Juga: Terbentuk Kepengurusan Forum Silaturahmi Doktor Indonesia DIY Wujudkan SDM Unggul Berkarakter
"Di satu sisi kami menerima banyak zakat, infak dan sedekah dari berbagai pihak melalui Baznas Sukoharjo. Disisi lain kami juga harus menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Seperti penyaluran bantuan kali ini," ujarnya.
Baznas Sukoharjo dalam perkembangannya menerima berbagai pengajuan permohonan bantuan dari masyarakat. Pengajuan tersebut kemudian dilakukan verifikasi dan validasi kelayakan oleh petugas. Termasuk juga pengecekan kepada calon penerima bantuan.
"Dari pihak pemerintah desa, kelurahan dan kecamatan sekarang sudah aktif membantu warganya yang membutuhkan bantuan untuk diajukan ke Baznas Sukoharjo," lanjutnya. (*)