Ini kondisi Gunung Merapi terkini, api diam terpantau di area kubah lava

photo author
- Selasa, 14 Maret 2023 | 10:15 WIB
 Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.100 meter ke arah barat.  (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.100 meter ke arah barat. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

HARIAN MERAPI - Pasca erupsi Merapi, api diam terpantau di area kubah lava. Masyarakat diimbau tak perlu panik.

Demikian informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Selasa (14/3/2023).


Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, adanya api diam yang terpantau di area kubah lava barat daya Gunung Merapi merupakan fenomena wajar pada kubah lava gunung api yang sedang aktif.

Baca Juga: Peduli kesehatan, UHC Sleman dan Kulonprogo capai di atas 97 persen

Penampakan api diam itu berdasar pada pengamatan BPPTKG periode 13 Maret 2023 pukul 18.00 - 24.00 WIB.

"Api diam itu penampakan rona merah, biasanya akibat lava yang panas," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Selasa.

Selama periode pengamatan itu, BPPTKG tidak mencatat adanya awan panas guguran maupun lava pijar yang keluar dari gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

 Baca Juga: Pesawat Trigana Air Ditembaki KKB, Polisi Perketat Pengamanan di Bandara Dekai

Awan panas guguran kembali terpantau keluar dari Gunung Merapi sebanyak dua kali berdasarkan pengamatan BPPTKG periode Selasa (14/3) pukul 00.00-06.00 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran mencapai 1.600 meter sampai 2.000 meter mengarah ke barat daya.

Teramati pula sebanyak 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Sementara itu, gempa awan panas guguran tercatat dua kali, gempa guguran 55 kali, gempa fase banyak 10 kali, dan gempa vulkanik dangkal dua kali.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Rektor Universitas Udayana Bantah Dana SPI Mengalir ke Tiga Staf Rektorat

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X