HARIAN MERAPI - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap adanya potensi bahaya di sisi barat laut Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat konferensi pers secara virtual dilansir dari Antara di Yogyakarta, Minggu (12/3/2023), mengatakan potensi bahaya tersebut selain yang bersumber dari kubah lava tengah dan kubah lava sisi barat daya Merapi yang hingga kini terus mengalami pertumbuhan.
"Ada potensi bahaya yang lain di mana pada sektor barat laut (Gunung Merapi) ini terjadi pergerakan, terjadi inflasi sehingga ini juga tetap kita ingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan," kata Agus.
Baca Juga: Suhu udara Jogja panas, ada kaitan dengan aktivitas vulkanik Gunug Merapi?
Menurut dia, ada deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan tubuh gunung di sisi barat laut Merapi yang terpantau selama dua tahun terakhir.
Sebelumnya, deformasi hanya terjadi pada lokasi dua kubah lava gunung api aktif itu yakni di tengah kawah dan sisi barat daya.
"Ini sesuatu yang unik, selain unik juga berpotensi bahaya sehingga perlu kami sampaikan," ujarnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Sultan HB X : Itu untuk nambal lubang-lubang di daerah yang rusak ditambang
Agus menjelaskan laju deformasi pada sisi barat laut Merapi sebesar lebih dari 15 meter dalam kurun waktu dua tahun.
Perkembangan itu cukup besar jika dibandingkan deformasi saat menjelang erupsi Merapi pada 2006 dan 2010 yang kurang dari 4 meter, meski kala itu terjadi dalam tempo yang cepat.
"Besarnya (deformasi) 15 meter ini yang menjadi perhatian kami. Kami khawatir bahwa tebing dari puncak sebelah barat laut ini menjadi tidak stabil dan longsor," ujar dia.
BPPTKG terus memantau kondisi tebing beserta laju deformasi sisi barat laut gunung api itu secara intensif.
Baca Juga: Gunung Merapi erupsi, sejumlah objek wisata alam tutup sementara. Berikut daftarnya!
"Untuk saat ini masih stabil kondisinya dan kecepatan dari deformasi juga relatif rendah, namun ini perlu kami sampaikan agar masyarakat tetap bersiap siaga," kata Agus Budi.
Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran sejauh maksimal 4 km ke barat daya, yaitu ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak mulai Sabtu (11/3) siang hingga petang dan masih berlanjut hingga Minggu (12/3).
Artikel Terkait
Gunung Merapi erupsi muntahkan awan panas guguran, abu vulkanik sudah sampai lereng Gunung Sumbing
Abu vulkanik Gunung Merapi mengarah ke Barat Laut hingga lereng Gunung Sumbing
Kota Magelang diguyur abu Gunung Merapi, ini langkah yang dilakukan untuk mengurangi dampak erupsi
Gunung Merapi masih terus luncurkan awan panas, masyarakat diminta waspada
Gunung Merapi Erupsi, Candi Borobudur tetap aman dikunjungi wisatawan
Inilah penyebab timbulnya awan panas guguran Gunung Merapi