Inilah penyebab timbulnya awan panas guguran Gunung Merapi

photo author
- Minggu, 12 Maret 2023 | 12:55 WIB
Pengendara melihat awan panas guguran Gunung Merapi dari Jalan Boyolali-Selo di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023).  (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Pengendara melihat awan panas guguran Gunung Merapi dari Jalan Boyolali-Selo di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

HARIAN MERAPI -Rentetan luncuran awan panas guguran dari Gunung Merapi yang terjadi belakangan ini akibat longsoran kubah lava barat daya gunung api itu.

Menurut pantauan BPPTKG, Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023) dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB meluncurkan awan panas guguran 29 kali ke arah barat dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.

"Prosesnya adalah karena terjadi longsoran kubah lava barat daya," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam konferensi pers via virtual yang diikuti dari Yogyakarta, Sabtu.

Baca Juga: Kota Magelang diguyur abu Gunung Merapi, ini langkah yang dilakukan untuk mengurangi dampak erupsi

Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua, yang terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.

Kedua kubah lava tersebut, menurut Agus, apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas yang bisa meluncur hingga sejauh tujuh kilometer ke arah barat daya dan lima kilometer ke arah selatan-tenggara.

"Kubah lava barat daya ini menempati tempat yang miring sehingga benar-benar tidak stabil, sehingga baik mendapat tekanan (suplai magma) dari dalam atau tidak ini bisa secara tiba-tiba (memicu guguran). Tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan," kata dia.

Baca Juga: Gunung Merapi masih terus luncurkan awan panas, masyarakat diminta waspada

Agus mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah lava barat daya terhitung 1.598.700 meter kubik dan kubah lava tengah 2.267.400 meter kubik.

BPPTKG, kata Agus, akan kembali melakukan pengambilan data menggunakan drone untuk mengecek volume terakhir serta dimensi kubah lava yang runtuh.

Agus menjelaskan pula bahwa aktivitas kegempaan internal Gunung Merapi, yang meliputi gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan multifase, hingga kini masih tinggi. Hal itu menunjukkan masih adanya suplai magma dari dalam.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Sultan HB X : Itu untuk nambal lubang-lubang di daerah yang rusak ditambang

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga karena potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu masih tinggi.

Meski meminta masyarakat tetap waspada, Agus meyakini aktivitas erupsi efusif berupa luncuran awan panas guguran pada Sabtu tidak akan sampai ke permukiman warga di sekitar Gunung Merapi.

"Jarak luncur ke arah barat daya maksimal tujuh kilometer, sementara yang kami ketahui permukiman penduduk di arah Kali Krasak sampai delapan kilometer," kata dia.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X