"Saya sudah prediksi setelah melihat performa keduanya, jadi tidak aneh mereka terpilih. Untuk Ikram sendiri saya pikir sudah selayaknya dia masuk Tim Nasional (Timnas)," kata Hady.
"Sedangkan untuk Argus, di tengah krisis center lokal, dia sangat potensial di masa depan," sambung Hady.
Statistik Ikram Fadhil selama empat seri IBL cukup baik.
Ia mencetak 198 angka (13,2 poin per game) lalu menjadi top skor ke-2 Bima Perkasa di bawah Cameron Coleman.
Sementara Argus Sanyudy tak kalah menjanjikan. Pemain muda ini menjadi pilar penting yang mampu menggantikan Fuquan Niles saat absen karena cedera.
Argus banyak membantu saat defense dengan catatan 57 rebounds, dua blok, dan sembilan steals. *