HARIAN MERAPI - Ketinggian air banjir susulan di Pati mulai menyurut, berkisar 7 sampai 30 centimeter, Selasa (6/3/2023).
Surutnya banjir susulan di Pati menyusul cuaca sedikit cerah sejak akhir pekan lalu.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Pati memastikan akan segera memperbaiki beberapa ruas jalan yang rusak akibat banjir susulan.
Baca Juga: Polda DIY sita 2 juta butir pil obat berbahaya dan psikotropika, amankan 5 pelaku, ini kronologi penangkapan
Ketua Umum Yayasan Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa (PSMT) Pati, Edi Siswanto mengungkapkan, pihaknya terus mengirimkan bantuan berupa makanan kotak, ke warga yang terdampak banjir.
Proses pembuatan makanan, mendapat dukungan dari anggota Polresta Pati, Kodim 0718, Brimob dan Alugoro 410.
"Kami selalu mengirim bantuan ke dua atau tiga desa, dengan jumlah bantuan 600 sampai 700 paket, per hari," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, awal Maret ini, beberapa wilayah Kabupaten Pati terjadi banjir susulan.
Baca Juga: Seorang wisatawan ditemukan meninggal terseret ombak di Manalusu Garut, ini kronologinya
Hal ini disebabkan intensitas hujan yang cukup lebat. Namun sejak hari Jumat lalu, curah hujan mulai reda.
Hujan turun pada malam, sedang pada siang hari, cuaca lumayan cerah.
Seorang relawan PGL, Achmad Muhfidz SH genangan air banjir yang cukup tinggi, berada di kawasan jalan lingkar (ring road) Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kota.
"Ini dikarenakan luberan air waduk Pati raya, yang hilirnya mengarah ke sungai Silugonggo," jelasnya yang didampingi relawan Aris Sugiyono.
Baca Juga: Dua pencuri spesialis rumah kosong berhasil dibekuk Polsek Pajangan Bantul, berikut kronologinya
Sedang relawan Ega Tanto, menuturkan banjir di Kecamatan Juwana, sudah mulai surut.
Namun air masih menggenangi Desa Doropayung, Gadingrejo, Bumirejo, Kedungpancing, Jepuro dan Tluwah.
Relawan AB Purwanto dan Agus S menyatakan, genangan air banjir, secara umum surut antara 7 sampai 30cm.
Seperti lokasi di Karangrowo (Jakenan) serta wilayah Gabus. Namun air masih merendam sebagian Gadudero dan Dukuh Jongso di Kecamatan Sukolilo.
Baca Juga: Alih fungsi lahan kebun teh di kawasan Lereng Lawu Karanganyar dicurigai langgar tata ruang
Selama banjir susulan bulan Maret ini, sempat juga muncul kejadian yang membuat pilu dan ada juga yang bahagia.
Seorang tokoh masyarakat Jakenan, Jani Prasetyo SH menuturkan, adanya seorang warga desa Ngastorejo yang meninggal dunia.
Karena lokasi makam desa setempat terendam banjir, maka pemakaman almarhum dialihkan ke Desa Wirun kecamatan Winong.