HARIAN MERAPI - Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penderita Tuberkolosis (TB) terbesar dunia. Maka perlu upaya eliminasi agar penyebaran penyakit ini bisa ditekan sehingga berkurang.
Hal tersebut tertuang dalam seminar nasional yang diadakan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) DIY, Sabtu (4/3/2023). Kegiatan ini juga bagian dari upaya pencegahan penyebaran TB.
"Seminar ini merupakan rangkaian menyambut hari TB. Kegiatan ini untuk menyiapkan tenaga kesehatan masyarakat dalam upaya eliminasi TB," kata Dewi Ariyani, ketua panitia acara, dalam rilisnya.
Baca Juga: Serunya Jalan Sehat 1 Abad PKU Jogja dan 14 Tahun PKU Gamping Bertajuk Lintasi Zaman Sehatkan Bangsa
Bekerjasama dengan Program Studi Kesehatan Masyarakat Stikes Wira Husada, seminar ini di ikuti oleh 200 peserta dari berbagai daerah. Menghadirkan narasumber Dedi Supratman, MKM Ketua PP IAKMI.
Hadir pula Ketua Dewan Pakar IAKMI DIY Prof. Yayi Suryo Prabandari, Anggota Dewan Pakar IAKMI DIY Dr. Diah Ayu Puspandari, Ketua Stikes Wira Husada Dr. Ning Rintiswati dan Dinas Kesehatan DIY Suharna, M.Kes.
"Ahli kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat sehat masyarakat termasuk kontribusi dalam penanggulangan TB," ujar Dr. Arianto Nugroho, Ketua Pengda IAKMI DIY dalam sambutannya.
Baca Juga: Hati-hati! Anak yang mengalami stres berkepanjangan, bisa depresi
Dengan demikian, diperlukan kerja sama dan komitmen bersama seluruh elemen masyarakat maupun instansi lintas sektoral agar kasus TB bisa berkurang. Selain agenda seminar juga dilaksanakan rapat kerja IAKMI DIY.
"Rapat kerja dihadiri oleh pengurus daerah dan pengurus cabang meliputi Sleman, bantul dan Kota Yogyakarta," ungkap Ahid Mudayana selaku kordinator acara.
Dalam raker diselenggarakan untuk merancang program kerja satu tahun ke depan. Program kerja yang dibuat diharapkan mampu memberikan kontribusi peningkatan derajat sehat masyarakat di Yogyakarta. *