JOGJA, harianmerapi.com - Peringatan Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia jatuh pada 24 Maret, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TB.
Bukan hanya bagi kesehatan, tetapi juga aspek lain seperti halnya ekonomi, sosial, dan konsekuensi lainnya.
Adapun tema tahun ini Invest to End TB, Save Lives atau berinvestasi untuk mengakhiri TB, selamatkan hidup.
Baca Juga: Tips Aman Kunjungi Tempat Wisata Selama Ramadhan dan Lebaran
Tema tersebut dipilih bukan tanpa arti. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat sekitar 250 orang meninggal karena TB setiap harinya atau sekurangnya 11 orang setiap jam.
“Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19, terjadi kemunduran penanganan atau penemuan kasus TB seperti 10 tahun silam. Jadi, tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini,” jelas dr. Aldila S. Al-Arfah, MMR. Program Manager Menteri TB Recovery Plan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).
Menurut Aldila, momentum Hari TB Sedunia ini harus dimanfaatkan agar semua pihak tidak terlalu larut pada degradasi temuan kasus.
Justru, sesegera mungkin harus lakukan recovery TB di Indonesia maupun dunia sebagaimana yang dilakukan MPKU PP Muhammadiyah melalui program Mentari TB Recovery Plan.
Baca Juga: Cerita Mistis Ada Sosok Perempuan Selalu Menghilang Saat Melintas di Depan Rumahku
“Ada dan tidak adanya program (Mentari TB Recovery Plan), masalah TB adalah penting dan menjadi panggilan insan kesehatan. Wabil khusus insan kesehatan di rumah sakit Muhammadiyah-Aisyiyah,” imbuh Aldila.
Bagi Aldila, rumah sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA) berupaya memberikan kontribusi positif dan progresif dalam penanggulangan TB.
Hal itu sesuai dengan spirit Al-Maun di dalam gerakan Muhammadiyah yang diajarkan pendirinya, K.H. Ahmad Dahlan, yakni semangat keberpihakan kepada kaum dhuafa.
Pasalnya, masyarakat dhuafa atau ekonomi menengah ke bawah lebih rentan terhadap TB. Hal itu karena kemungkinan lingkungan tempat tinggal yang sesak atau padat, pemenuhan gizi, dan sebagainya.
Baca Juga: 5 Cara untuk Ubah Hobi Jadi Peluang Usaha yang Bisa Kamu Lakukan
Oleh karenanya, tak sekadar melakukan tindakan kuratif, jaringan RSMA pun akan melakukan kegiatan yang bersifat preventif atau pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi ke masyarakat sekitar rumah sakit.