HARIAN MERAPI- Lima kambing bantuan Pemkot Salatiga beberapa waktu laku untuk petani penggarap tanah eks bengkok di Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo Salatiga yang mati akan diganti.
Bantuan kambing ini sempat menggegerkan kancah politik di Salatiga karena bantuan diklaim dari salah satu partai politik tertentu, sehingga diprotes sebagian anggota fraksi di DPRD Salatiga.
Upaya penggantian dilakukan oleh Pj Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, saat bertemu dengan tokoh masyarakat di Bugel, Selasa (21/02/2023).
Dari rilis (pernyataan tertulis) Prokompim Setda Salatiga yang diterima wartawan, disebutkan mendapat laporan adanya lima kambing milik kelompok petani yang mati, Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, menghubungi Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
Laporan ini diterima Sinoeng saat menyambangi Kantor Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Selasa (21/2/2023).
Selain laporan kambing yang mati, Sinoeng juga mendapat laporan dari Lurah Bugel, Roji, soal rumah tangga yang menjadi korban tanah longsor. Ia pun berjanji akan menyambanginya.
“Ternyata banyak yang harus dikerjakan, guna memperoleh solusi secara cepat. Tadi, sudah saya koordinasikan dengan Dinas Pangan dan Pertanian terkait dengan komunitas peternak atau petani peternak yang ada keberminatan dalam pengembangan, dan kemarin ada gangguan soal matinya hewan ternak tersebut, " katanya.
Selain itu kemarin juga ada rumah warga yang menjadi korban dari tanah longsor.
"Kita tengok sambil jalan kaki menikmati alam, " kata Sinoeng.
Sementara itu terkait dengan matinya lima kambing bantuan itu, Ketua RW IV, Kelurahan Bugel, Agus Siswanto, menyampaikan bahwa petani ternak yang kambingnya mati sudah mendapat bantuan melalui iuran kelompok.
Baca Juga: BMKG Gandeng UGM Telusuri Keberadaan Sesar Mataram di DIY
Mendapat informasi ini Sinoeng berusaha untuk bisa membantu mengganti dan mengembalikan uang hasil iuran kelompok tersebut .
Sebelumnya, sebanyak 50 kambing diberikan kepada warga Bugel sebagai kompensasi petani penggarap eks sawah bengkok yang kini untuk Taman Wisata Religi. (TWR). *