HARIAN MERAPI - Ahli dari UGM mengungkap analisis penyebab jalan amblas di Sriharjo, Bantul.
Seperti yang diketahui jalan amblas di Sriharjo, Bantul tersebut mencapai kedalaman 1,5 meter dengan panjang 52 meter.
Sebelumnya jalan amblas tesebut diketahui warga pada Sabtu (29/12/2023) malam dan tengah dalam penelitian ahli dari UGM.
Dosen Teknik Sipil UGM, Ali Awaludin mengatakan bahwa kondisi geologis di Desa Sriharjo tersebut berada di lembah perbukitan aliran Kali Oyo sehingga tergerus sungai tersebut.
"Lokasi tersebut berada di zona patahan aktif Sesar Opak dengan tanah lempungan yang memiliki ketebalan dan sifat plastisitas tinggi," ujarnya.
Menurutnya tanah lempungan yang memiliki plastisitas tinggi ini memiliki sifat kecenderungan air yang jenuh sehingga seluruh pori-pori tanah terkena air.
Baca Juga: Polsek Mantrijeron tangkap pelaku pencurian burung cucak rowo, kerugian capai Rp25,4 juta
"Apalagi ditambah hujan yang berlangsung cukup lama sebelum kejadian sehingga menyebabkan sifat lunak, mudah bergerak, sehingga menyebabkan volume tanah turun," ucapnya.
Lebih lanjut Ali mengatakan bahwa untuk konstruksi yang stabil dan handal diperlukan berbagai pertimbangan seperti curah hujan dan tata guna lahan.
Langkah tersebut dapat diawali dengan pekerjaan stabilisasi lereng sungai yang ditempuh dengan pembangunan dinding pondasi dalam.
"Ini untuk menahan tanah di atas lapisan agar bisa diam di posisinya. Kemudian juga diperlukan konstruksi bronjong yang ditambahkan di sisi selatan," katanya.
Menurutnya hal tersebut untuk pondasi dan mendapatkan dukungan lawan yang akan bergerak dari utara ke selatan untuk menahan dan mengurangi dampak air sungai.
"Ini untuk meminimalkan jalan akibat beban kendaraan, jadi runtut, tentu kita akan memitigasinya. Perlu mengupas badan jalan, tinggi, sehingga tidak membuat kelongsoran selanjutnya," bebernya.