HARIAN MERAPI - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp3 miliar untuk penanganan korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan diserahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X secara simbolis kepada perwakilan pemerintah tiga wilayah tersebut di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).
"Ini sebagai salah satu bantuan untuk ikut menyelesaikan masalah banjir yang ada di beberapa provinsi. Aceh, Sumatera Utara, dan di Sumatera Barat," ujar Sultan seperti dilansir Antara.
Sultan menyebut bantuan uang tunai itu melengkapi dukungan sebelumnya yang telah dikirimkan Pemda DIY, termasuk bantuan obat-obatan untuk wilayah terdampak.
Baca Juga: Kodrat Salatiga 'Naik Daun' Raih Medali Perak Kejurnas Pelajar di Bandung
Selain bantuan material, Gubernur DIY memastikan dukungan bagi para mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang keluarganya terdampak bencana.
Pemda DIY telah berkomunikasi dengan sejumlah kampus di Yogyakarta untuk mendata mahasiswa asal wilayah tersebut.
"Sekiranya ada warga yang di Sumatera ini punya anak atau apa yang jadi mahasiswa di Yogya, saya mohon bantuannya, bisa kami mendapatkan nama-nama itu," ujarnya.
Sultan mengatakan bantuan bagi mahasiswa biasanya berupa keringanan biaya kuliah serta dukungan biaya hidup selama beberapa bulan, sebagaimana pernah diberikan kepada mahasiswa asal NTB dan Poso saat daerah tersebut mengalami bencana.
Baca Juga: Jumlah Kasus HIV/AIDS di Kota Toleran Salatiga 1.055 Kasus, Begini Penanggulangannya
"Bantuannya kita ringankan biaya kuliah dan yang kedua untuk 'living cost' biasanya delapan bulan," katanya.
Perwakilan Pemerintah Aceh Basir Abu Bakar menyebut dukungan dari Pemda DIY mampu meringankan beban masyarakat di Aceh yang masih berjuang memulihkan kondisi setelah banjir.
Meski banyak bantuan berdatangan, Basir mengakui kondisi lapangan sejumlah wilayah di Aceh masih menyisakan tantangan, terutama di wilayah yang hingga kini sulit diakses.
"Masih ada daerah-daerah yang terisolasi. Seperti di Aceh Tamiang, masih ada beberapa titik yang harus dibantu logistik pake helipad," kata Basir.(*)