Aceh Darurat Bencana Hidrometeorologi, 22 Meninggal dan 20.759 Orang Mengungsi

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 08:00 WIB
Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometerologi mulai 28 November hingga 11 Desember 2025.  (ANTARA FOTO/AMPELSA)
Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometerologi mulai 28 November hingga 11 Desember 2025. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Perbaikan listrik dan telekomunikasi

PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh membangun lima unit tower listrik darurat atau emergency sebagai solusi percepatan pemulihan listrik Aceh yang terdampak akibat banjir bandang yang melanda Aceh.

“Saat ini kami dari PLN Unit Induk Distribusi Aceh sedang melakukan percepatan pemulihan sistem kelistrikan akibat banjir bandang yang terjadi di Aceh,” kata General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra.

Ia menjelaskan banjir dan angin kencang yang terjadi dari Bireuen hingga Aceh Timur mengakibatkan 12 tower SUTT 150 kV terdampak, dimana sembilan tower roboh dan beberapa lainnya mengalami kerusakan struktur.

Dari sisi telekomunikasi, Telkom Group juga sedang mempercepat proses pemulihan layanan telekomunikasi digital pada titik yang terdampak bencana hidrometeorologi mulai dari banjir dan longsor, baik di Aceh maupun Sumatera Utara (Sumut).

Adapun infrastruktur telekomunikasi digital Telkom Group yang terdampak antara lain, kantor STO Telkom yang merupakan pusat operasi perangkat layanan komunikasi terpusat, infrastruktur fiber optic, tower, dan BTS.

Hingga saat ini, tercatat sembilan STO di Sumatera Utara dan 14 STO di Aceh terdampak, serta fiber optic yang putus sejak bencana banjir bandang dan longsor melanda. Hal ini menyebabkan terjadinya blackout atau terhentinya akses telekomunikasi di beberapa area, dan juga diakibatkan pemadaman listrik.


Evakuasi

Prajurit TNI dari Koramil 19/Sawang Kodim 0103/Aceh Utara dan Yon Arhanud 5/CSBY membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir luapan dan arus deras di dua desa dalam Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara.

Proses evakuasi warga tersebut dengan menggunakan satu unit perahu karet (LCR). Jumlah masyarakat yang dibantu sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Meunasah Pulo dan empat KK dari Desa Punteut. Mereka dievakuasi untuk dibawa ke lokasi pengungsian yakni ke masjid dan mushala di desa masing-masing.

Disisi lain, Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) serta kelompok potensi pencarian dan pertolongan lainnya mengevakuasi sebanyak 140 korban banjir di sejumlah wilayah di Aceh.

Proses evakuasi warga terdampak banjir tersebut menyusul semakin meningkat ketinggian banjir di beberapa kabupaten kota di Aceh.

Dari 140 korban banjir yang dievakuasi tersebut, kata dia, kurang lebih sebanyak 90 orang dievakuasi di wilayah banjir di Desa Meunasah Tuha, Kabupaten Pidie Jaya.

Kemudian, di Desa Cureh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, kurang lebih sebanyak 50 jiwa korban banjir dievakuasi ke tempat aman dan lebih tinggi. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X