Hari Guru Nasional, PGRI Karanganyar Angkat Isu Kekurangan Guru dan Tantangan Pendidikan

photo author
- Selasa, 25 November 2025 | 21:30 WIB
Pengurus PGRI Karanganyar bersama Bupati Rober Christanto. ( Abdul Alim )
Pengurus PGRI Karanganyar bersama Bupati Rober Christanto. ( Abdul Alim )

HARIAN MERAPI - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Kabupaten Karanganyar menjadi momentum untuk menegaskan kembali jati diri organisasi, sekaligus menyuarakan berbagai persoalan strategis di dunia pendidikan.

Ketua PGRI Karanganyar, Sri Wiyono, menegaskan bahwa sejak berdiri tahun 1945, PGRI tetap konsisten pada dua tujuan utama yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan anggota, baik guru, kepala sekolah, maupun pengawas.

Menurut Sri Wiyono, hambatan terbesar pendidikan di Karanganyar saat ini adalah minimnya tenaga pendidik, terutama di jenjang SD. Kekurangan guru disebutnya mencapai lebih dari 300 orang.

Baca Juga: Tinggalkan Surat Wasiat, Seorang IRT di Gunungkidul Nekat Gantung Diri

“Setiap bulan ada 40 sampai 50 guru yang pensiun. Kekosongan ini harus segera diisi. Di SD bahkan ada sekolah yang hanya memiliki tiga sampai empat guru,” jelasnya di sela acara HUT ke-80 PGRI dan HGN di gedung PGRI Karanganyar, Selasa (25/11/2025).

Ia juga mengungkapkan keberadaan guru honorer di bawah dua tahun yang jumlahnya lebih dari 300 orang.

Mereka sebelumnya terancam dirumahkan, namun kini dialihkan menjadi tenaga outsourcing, meski langkah tersebut masih sebatas wacana pemerintah daerah.

Wakil Ketua PGRI Jawa Tengah, Sakbani, menegaskan bahwa PGRI merupakan organisasi profesi yang berperan sebagai wadah perjuangan dan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Manchester United dibekuk 10 pemain Everton, Ruben Amorim mengaku frustasi

Dunia pendidikan disebutnya harus beradaptasi dengan perubahan yang terus berkembang.

“Dunia selalu berubah, termasuk pendidikan. Guru harus bertransformasi agar tidak tertinggal. Belajar itu sepanjang hayat, bukan hanya di bangku sekolah,” ujarnya.

Sakbani juga menyoroti peran LKBH PGRI yang memberikan pendampingan hukum gratis bagi guru, baik kasus profesi maupun nonprofesi, dengan dukungan delapan advokat.

Baca Juga: Cashless di Lapas Perempuan Yogyakarta: Tak ada peredaran uang di Lapas Perempuan Yogyakarta

Bupati Karanganyar, Rober Christanto, menegaskan peran guru yang sangat besar sejak masa perjuangan hingga kini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X