Penanganan medis lainnya juga pembukaan posko di RS Islam Cempaka Putih untuk memberikan bantuan pada korban.
Menurut data Kepolisian, total ada 96 orang korban dengan rincian 67 korban mengalami luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat.
“Kami sampaikan bahwa jumlah korban mengalami penambahan dari data awal karena beberapa siswa ada yang baru melaporkan keluhan luka dan gangguan pendengaran setelah beberapa hari kejadian,” terangnya.
Penemuan 7 Bom di TKP
Baca Juga: Terdesak kebutuhan ekonomi, dua seebgram cantik curi motor temannya
Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengungkapkan ada 7 bom di SMAN 72 Jakarta yang ditemukan oleh kepolisian.
“Total ada 7 buah bom, di TKP satu, dua bom sudah meledak dengan aktivasi receiver yang dikendalikan dengan remote control yang remote-nya kami temukan di taman baca,” kata Henik.
“Kemudian di TKP kedua, ada 2 bom sumbu bakar dengan casing pipa, kondisi sudah meledak, namun tidak sempurna dan 2 bom dengan casing pipa logam, kondisi masih aktif,” tambahnya.
Satu bom lainnya ditemukan dengan casing kaleng minuman dan masih aktif.
Baca Juga: Disambar petir, jaringan internet di kompleks PDAM dan DPRD Salatiga putus
Pemeriksaan TKP Kepolisian: Bahan Peledak di Sekolah Sesuai dengan yang Ditemukan di Rumah
Dari olah TKP yang dilakukan, ditemukan residu bahan peledak dengan daya ledak rendah di sekolah.
Kemudian di TKP lainnya, yakni di rumah ABH juga ditemukan bahan peledak yang memiliki daya ledak rendah sehingga dipastikan ada kesamaan antara bukti di sekolah dan rumah ABH.
Baca Juga: Sedkitnya 350 biro haji sudah diperiksa KPK dalam penyidikan kasus kuota haji
Sebelumnya, terjadi ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025 waktu shalat Jumat. *