HARIAN MERAPI - Paguyuban Sastra Budaya Jawa (Pasbuja) Kawi Merapi Sleman sudah biasa bersinergi dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman menyelenggarakan berbagai kegiatan.
Satu di antaranya membuat buku toponimi atau asal-usul penamaan nama padukuhan yang ada di Sleman. Setiap penerbitan buku, biasa ada 30 padukuhan.
Lain halnya, saat Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Wedomartani Ngemplak Sleman membuat buku toponimi, sebagian pengurus/anggota Pasbuja Kawi Merapi Sleman ikut membantu menulis maupun menjadi pendamping.
Adapun buku toponimi berjudul, "Dari Gebang ke Gedongan" (Arsip Sejarah 54 Dusun di Wedomartani) dilaunching di pendopo kantor Pemkal setempat, Senin (3/11/2025). Sekaligus bagian dari peringatan Hari Jadi ke-79 Wedomartani.
Bupati Sleman Harda Kiswaya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Sleman Susmiarto, antara lain memberikan ucapan selamat atas dilaunchingnya buku toponimi tersebut.
Baca Juga: Keluhuran dan keagungan pribadi Nabi Muhammad SAW
“Pembuatan buku toponimi di Wedomartani termasuk juga bagian dari menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang bermanfaat, bahkan bisa menjadi suatu literasi penting bagi generasi penerus,” paparnya.
Selain itu Harda berharap, suatu saat isi dari buku tersebut dapat mudah diakses berbagai pihak, misalnya lewat media digital. Suatu hal yang baik pula jika Pemkal lain punya program pembuatan buku toponimi.
Lurah Wedomartani, Teguh Budiyanto menjelaskan, suatu kebahagiaan tersendiri, saat rangkaian HUT ke-79 Wedomartani ada ‘hadiah’ launching buku toponimi, asal-usul nama dusun/padukuhan di Wedomartani.
“Melalui buku toponimi seperti ini selain menjadi simbol arsip sejarah, juga bisa menjadi bahan bacaan, tuntutan dan panutan dalam melestarikan nilai-nilai sejarah,” ungkapnya.
Suatu hal disyukuri pula, sebut Teguh, meski berpacu dengan waktu, akhirnya bisa bersama-sama merangkum toponimi sejarah asal-asal dusun dan pedukuhan di Wedomartani.
Baca Juga: Pastikan Udang Aman, FDA AS Tunjuk KKP Selesaikan Sertifikasi Bebas Cesium-137 Sebelum Dikirim
Bahan penulisan antara lain dari sejumlah narasumber, artefak-artefak ataupun benda-benda peninggalan sejarah masa lalu. Adapun pihak dari Wedomartani yang banyak berperan, misalnya Pemkal setempat dan Perpustakaan Amarta Pustaka.
Sementara itu saat digelar bedah buku "Dari Gebang ke Gedongan" (Arsip Sejarah 54 Dusun di Wedomartani) menghadirkan pembicara Agus Suwarto (Disbud DIY), Mujiburokhman (Pemkal Wedomartani) dan Wiwien Widyawati Rahayu (UGM).
Kegiatan disemarakkan pula dengan gelar produk UMKM dari ibu-ibu yang tergabung di kelompok Desa Prima Wedomartani. Misalnya, ada produk terkait kuliner, kerajinan dan olahan hasil budidaya pertanian, peternakan hingga perikanan.