DPRD DIY gelar diskusi buku berjudul 'Jalan Gelap Demokrasi dan Keadilan'

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 15:15 WIB
Diskusi buku 'Jalan Gelap Demokrasi  dan Keadilan'.  (Foto: Samento Sihono)
Diskusi buku 'Jalan Gelap Demokrasi dan Keadilan'. (Foto: Samento Sihono)

HARIAN MERAPI - DPRD DIY bekerjasama dengan Tonggak Pustaka, Abidin Fikri Pandjialam Foundation, Sastra Bulan Purnama dan Paguyuban Wartawan Sepuh Yogyakarta, menggelar diskusi buku berjudul 'Jalan Gelap Demokrasi dan Keadilan', di Gedung DPRD DIY, Sabtu (25/10/2025).

Hadir narasumber diskusi, Imam Anshori Saleh, anggota DPR RI periode 2004-2009, Wakil Ketua Komisi Yudisial 2010-2015, Pengacara dan Abidin Fikri Anggota DPR RI periode 2024-2029, moderator, Sinta Herindrasti, Pengajar Fakultas Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia Jakarta.

Buku ini ditulis 17 orang yang memiliki berbagai profesi, dan semasa mahasiswa dikenal sebagai aktivis. Mereka adalah, Abidin Fikri, Agoes Widhartono, Ahmad Syaify, Ahmad Taufan Damanik, Antie Solaiman, Bambang Kusumo Prihandono, Bambang Sigap Sumantri

Baskara T. Wardaya, Edy Sukrisno, Eko S. Dananjaya, Halim HD, Imam Anshori Saleh, Indro Suprobo, Ons Untoro. Osmar Tanjung/Teresa Birks. Simon HT, Sinta Herindrasti.

Baca Juga: Menyambut Hari Penerbangan Nasional, Warek Undana Prof Jefri optimis bakal lahirnya 'Habibie Baru'

Para penulis mempunyai profesi berbeda, Ahmad Syaify misalnya, seorang Guru Besar FKG UGM, Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM. Ada pengajar perguruan tinggi, wartawan, peneliti, editor, pemikir kebudayaan dan lainnya.

Inisator penulisan buku ini Abidin Fikri dan Ons Untoro sekaligus bersama Indro Suprobo bertindak sebagai editor, mengatakan buku ke 2 seri Renungan Indonesia'. Buku pertama terbit Oktober 2024 berjudul 'Membangun Kembali Demokrasi' ditulis 25 orang dari profesi yang berbeda-beda, dan tinggal di beberapa kota di Indonesia.

DPRD DIY, sebut saja sebagai rumah demokrasi, memberi ruang kepada masyarakat untuk saling bertukar pikiran mengenai maslah bangsa.

Buku ini merupakan bentuk dari gagasan sekaligus evaluasi permasalahan kebangsaan dan mengajak semua elemen bangsa untuk bersama membuat negara Indonesia demokratis dan berkeadilan.

Baca Juga: Kejuaraan Semi Open Turnamen Bola Voli Bupati Cup Red Legion 2025 bergulir di Karanganyar

"Kebetulan saya mempunyai kawan anggota DPRD DIY, yang sejak mahasiswi sebagai aktivis. Pergaulan aktivis itulah, membuat Yuni Setya Rahayu, Anggota DPRD DIY dari Fraksi PDIP masih terus menjaga persahabatan dan memungkinkan membuka ruang diskusi ini," kata Ons Untoro.

Abidin Fikri melihat, bangsa ini tidak lagi memiliki teladan, sehingga terasa sekali adanya krisis kepemimpinan. Karena itu, Abidin melihat Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan RI dan pernah menjabat sebagai Wakil Presiden pertama, pantas untuk menjadi rujukan mencari pemimpin yang demokratis dan keadilan.

Abidin Fikri menyajikan tulisan tokoh tersebut dalam buku ini. Ada juga yang melihat Indonesia, mungkin sedang ruwet, dan ada yang menyebutnya sebagai Indonesia gelap, mengingatkan kampung halamannya.

Dengan demikian, Halim HD seorang pemikir kebudayaan, secara berkelakar menulis 'Indonesia Bagian Terpenting Dari Kampung Saya'.

Baca Juga: Kapal nelayan tenggelam di Perairan Talisayan Berau Kaltim, delapan berhasil diselamatkan, ini nasib enam orang lainnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X