HARIAN MERAPI - Lima elemen perwakilan mahasiswa di Salatiga, PMII, HMI, IMM, GMNI, dan BEM STIE AMA ikut hadir dalam pertemuan antara Panitia Khusus (Pansus) Pembangunan Taman Wisata Religi Salatiga (TWR) dan Bappeda pada Kamis (23/10/2025).
Pertemuan ini mendengarkan penjelasan pihak Bappeda mengenai perjalanan dan perencanaan proyek TWRS.
Usai pertemuan, Kepala Bappeda Salatiga, Siswo Hartanto kepada wartawan mengatakan pembangunan TWRS Salatiga dari DED dan master plan pada tahun 2020 lalu bakal menelan biaya yang nilainya Rp 79 miliar belum hitungan inflasi nanti.
Baca Juga: Mengenang Ki Anom Suroto, maestro dalang yang jadi rujukan dan panutan bagi dalang muda
"Sedangkan mulai tahun 2022-2025 ini jumlah anggaran yang telah dialokasikan dan direalisasikan untuk pembangunan TWRS dari pagunya sebesar Rp 16 miliar," kata Siswo Hartanto, Kamis (23/10/2025).
Ketua Pansus TWRS DPRD Salatiga, Yusuf Wibisono mengatakan pihaknya sengaja mengundang mahasiswa agar bisa mengikuti jalannya pertemuan awal dengan Bappeda sebagai langkah tranparansi.
"Tadi dari mahasiswa juga kami beri kesempatan untuk bertanya kepada Bappeda," kata Yusuf Wibisono kepada wartawan usai pertemuan.
Hasil penjelasan dari Bappeda ini akan segera ditindaklanjuti manggil OPD lainnya.
Baca Juga: Aqua diduga gunakan sumber air dari sumur bor, BPKN siap panggil Direktur utama PT Tirta Investama
Diungkapkan TWRS ini diawali usulan dari FKUB yang saat itu masih bernama majelis puasa kepada Walikota Salatiga saat dijabat Almarhum John Manoppo yang kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan walikota selanjutnya, Yuliyanto. *