Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran Berbasis AI, DEEP Indonesia Temukan Pengaruh Joko Widodo Masih Kuat

photo author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 18:30 WIB
Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati.  (Dok DEEP Indonesia)
Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati. (Dok DEEP Indonesia)

HARIAN MERAPI - Tanggal 20 Oktober 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama kabinet Merah Putih telah bekerja selama satu tahun.

Terdapat sejumlah program yang sudah dijalankan yang merupakan astacita sebagai visi pemerintahan Prabowo Gibran menuju Indonesia Emas 2025.

Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia bekerjasama dengan Binokular melakukan analisis data berbasis Artificial Intelligence dalam pemberitaan di media siber, cetak, elektronik serta percakapan di media sosial yakni X, Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok.

Baca Juga: Ammar Zoni berada di Lapas Nusakambangan, sidang perdana digelar secara daring

Peneliti memasukan keyword seperti kinerja pemerintahan Prabowo Gibran, politik dan demokrasi di media arus utama dan percakapan melalui social media yang berkaitan dengan isu politik, demokrasi serta pemerintahan.

Penarikan data dilakukan pada rentang waktu 21 Oktober 2024-21 Oktober 2025.

Total terdapat 573.979 pemberitaan yang berkaitan dengan politik dan demokrasi di media berupa cetak, siber dan elektronik dalam satu tahun kabinet merah putih, dimana sekitar 460.327 atau 80% pemberitaan positif, 10.309 atau 2% netral dan 103.343 atau 16% negatif.

Tingginya sentimen positif ini menunjukkan citra positif dan narasi yang berkembang mendukung dengan kinerja pemerintahan.

Baca Juga: Sejumlah jalan di Semarang terendam banjir, kemacetan panjang terjadi di beberapa tempat

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap isu politik demokrasi yang tidak bisa terlepas dari berbagai kebijakan populis dan kinerja para menteri dalam mewujudkan program asta cita Prabowo Gibran.

Pengaruh Joko Widodo Masih Kuat di Pemerintahan Prabowo Gibran

Terdapat 10 tokoh yang selalu menjadi pemberitaan di media mainstream. Secara berurutan mulai dari Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, Joko Widodo, Listyo Sigit Prabowo, Bahlil Lahadalia, Megawati Soekarnoputri, Prasetyo Hadi, Budi Gunawan, Teddy Indra Wijaya dan Erick Tohir.

Baca Juga: DPRD Sleman Minta Pemindahan Pedagang ke Pasar Godean Ditunda jika Revitalisasi Belum Sempurna

Di antara 10 tokoh tersebut, yang paling tinggi mendapatkan sentimen negatif adalah Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X