HARIAN MERAPI- Dua kegiatan bermanfaat digelar secara bersamaan di Atrium Rama kompleks Sleman City Hall (SCH) selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/10/2025).
Pertama, Jogja International Kids and Teens Fashion Parade (JIKFP) 2025. Kedua, Gebyar Batik dan Lurik Sleman 2025. Dua kegiatan tersebut hasil kolaborasi sejumlah pihak.
Antara lain, Asmat Pro, SCH, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman serta Dekranasda Sleman. Pembukaan Gebyar Batik dan Lurik Sleman serta JIKFP dilaksanakan pada hari pertama.
Baca Juga: Menjaga Kepercayaan di Era Digital: Transformasi Jadi Kunci Ketahanan Industri Keuangan
Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Ketua Dekranasda DIY GKBRAA Paku Alam (Gusti Putri) memaparkan, memberi apresiasi tinggi dengan digelarnya kegiatan tersebut.
“Batik dan lurik merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, batik telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO,” tuturnya.
Selain itu, batik dan lurik juga punya filosofi kesederhanaan dan kejujuran. Dengan rangkaian acara seperti sekarang ini, tak hanya merayakan batik dan lurik.
“Namun, juga mengukuhkan komitmen dari kita semua ataupun secara kolaborasi untuk terus berusaha memajukan produk lokal bernilai seni tinggi dan ekonomi," tulis GKR Hemas.
Baca Juga: Semarak Fun Walk Jadi Puncak Dies Natalis ke-43 Universitas Widya Mataram
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, baik saat sambutan maupun menjadi narasumber talkshow, antara lain menegaskan, Pemkab Sleman mewajibkan ASN memakai batik dan lurik sebulan sekali.
Hal tersebut juga bagian dari pelaksanaan Gerakan Bangga Berbatik dan Lurik Sleman atau dapat disingkat Gerbang Baru Sleman. Mulai dari Pemerintah Kalurahan, Kapanewon hingga Kabupaten penting menyukseskan gerakan ini.
Diharapkan pula, jika membeli atau memesan batik dan lurik di perajin yang ada di Sleman. Adanya sejumlah kegiatan mulai pameran, talkshow hingga fashion show termasuk bagian dari kampanye batik dan lurik Sleman.
“Perajin batik maupun lurik di Sleman mampu menghasilkan produk-produk yang bagus dan berkualitas. Jadi, tak perlu membeli di tempat yang jauh-jauh,” ungkap Danang.
Saat digelar talkshow dalam kesempatan tersebut, sebagai narasumber selain Danang Maharsa ada pula Phillip Iswardono (desainer) dan Asikhah Eko Putranti (perajin batik). Sebagai moderator, Ana Media.