BPBD Sukoharjo waspadai peningkatan jumlah warga terdampak kekeringan pad adua bulan ke depan

photo author
- Minggu, 28 September 2025 | 13:25 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani kirim bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan.  (Foto: Wahyu Imam Ibadi   )
Bupati Sukoharjo Etik Suryani kirim bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan. (Foto: Wahyu Imam Ibadi  )

"Beberapa desa terus kami pantau. Wilayah rawan kekeringan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu," lanjutnya.

Ariyanto menambahakan, saat ini dibeberapa desa di wilayah kekeringan seperti di Kecamatan Bulu sudah memiliki sumur dalam. Keberadaan sumur dalam tersebut bermanfaat membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih saat cuaca panas musim kemarau seperti sekarang ini.

"Seperti di wilayah Tugusari, Kecamatan Bulu disana warga biasanya yang pertama terdampak kekeringan saat musim kemarau. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena kebutuhan air bersih sudah terpenuhi dari sumur dalam yang dibangun tahun kemarin," lanjutnya.

Ariyanto mengatakan, kondisi wilayah Kabupaten Sukoharjo mulai ditemukan kekeringan diketahui pada akhir Juli 2025. BPBD Sukoharjo menerima laporan warga di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih. Stok air bersih warga di sumur mengalami penurunan drastis dampak cuaca panas musim kemarau.

Pemkab Sukoharjo kemudian merespon cepat dengan mengirim bantuan air bersih untuk kali pertama dampak kekeringan tahun 2025 pada 25 Juli untuk warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari. Kondisi cuaca panas yang terus berlangsung hingga sekarang berdampak pada penambahan jumlah warga kekurangan air bersih.

BPBD Sukoharjo total mencatat ada 186 KK atau 553 jiwa warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih. Pemkab Sukoharjo secara keseluruhan sudah menyalurkan sebanyak 31 tangki atau 155.000 liter air bersih untuk warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari.

"Jadi kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau yang berdampak pada kondisi warga kekurangan air bersih sudah terjadi sejak akhir Juli 2025. Pemkab Sukoharjo mulai mengirim bantuan air bersih sejak 25 Juli 2025 di Kedungjambal, Tawangsari. Hingga saat ini total ada lima desa di dua kecamatan. Untuk Kecamatan Tawangsari ada satu desa yakni Desa Kedungjambal. Sedangkan untuk Kecamatan Weru ada empat desa yakni Desa Karangwuni, Desa Alasombo, Desa Karanganyar dan Desa Tawang," paprnya.

BPBD Sukoharjo mencatat di Desa Karangwuni, Kecamatan Weru ada 47 KK atau 121 jiwa. Bantuan air bersih mulai dikirim Pemkab Sukoharjo kesana mulai 13 Agustus 2025 hingga sekarang total 21 tangki atau 105.000 liter air bersih.

Desa Alasombo, Kecamatan Weru 95 KK atau 260 jiwa, bantuan air bersih mulai dikirim 20 Agustus 2024 hingga sekarang total 9 tangki atau 45.000 liter.

Desa Karanganyar, Kecamatan Weru 30 KK atau 120 jiwa, bantuan air bersih mulai dikirim 3 September 2025 total 5 tangki atau 25.000 liter. Desa Tawang 70 KK atau 190 jiwa, bantuan air bersih mulai dikirim 8 September 2025 total 7 tangki atau 35.000 liter.

"Data di kami secara keseluruhan kondisi daerah terdampak kekeringan saat ini. Ada lima desa di dua kecamatan degan total bantuan air bersih yang sudah dikirim ke warga 73 tangki atau 365.000 liter untuk 428 KK atau 1.244 jiwa," lanjutnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X