Di halaman Masjid Saka Tunggal Cikakak Banyumas masih berdiri kokoh dan aktif menjadi tempat ibadah

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 19:00 WIB
Di halaman masjid kerap muncul kawanan kera. (Jatengprov.go.id)
Di halaman masjid kerap muncul kawanan kera. (Jatengprov.go.id)

HARIAN MERAPI - Masjid dengan tiang satu sebagai penyangga bangunan bisa ditemukan di Masjid Jami’ Baitussalam, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas.

Masjid ini populer disebut Masjid Saka Tunggal, yang memiliki satu tiang utama sebagai penyangga bangunan. Sampai saat ini, masjid masih berdiri kokoh dan aktif menjadi tempat ibadah.

Menurut Takmir Masjid Saka Tunggal, Sopani, pendirian masjid itu memang menggunakan satu tiang.

Baca Juga: Keindahan hiasan relief di Masjid Mantingan Jepara memiliki bentuk dan motif flora fauna

“Yang mendirikan (pendiri masjid) Mbah Mustolih, itu yang mendirikan. Tiangnya, saka gurunya (tiang utama) satu,” kata Sopani ditemui di Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, beberapa waktu lalu.

Saka tunggal yang dikelilingi kaca, terdapat tulisan Arab yaitu angka 1288 dengan kata di atasnya seperti kata bahasa Arab berbunyi Hijriah. Di bagian saka lain terdapat tulisan Arab namun tak begitu jelas terbaca.

“Tertulis 1288. Apakah itu tahun berdirinya atau bagaimana, enggak tahu. Adanya gitu,” jelasnya, disinggung maksud angka 1288 di tiang masjid.

Mengenai saka tunggal, terang Sopani, dimaknai hidup kalau bisa seperti aksara huruf hijaiyah, alif. Yaitu selalu tegak lurus, yakni menjalani hidup sesuai dengan aturan.

Baca Juga: Masjid Mantingan Jepara dibangun Ratu Kalinyamat untuk mengatasi kesedihannya

“Itu gambarannya. tapi namanya orang. Kalau bisa seperti itu (sesuai aturan hidup). Selatan, selatan, timur, timur. Tapi ada yang barat ke selatan,” ungkapnya seperti dikutip laman jatengprov.go.id.

Sopani menambahkan, mulanya, selain masjid bertiang tunggal, atapnya juga menggunakan atap sirap kayu. Namun, atap masjid beberapa kali diganti karena rusak.

Sepengetahuan Sopani, atapnya pernah diganti ijuk, dan sampai seng. Tak hanya itu, material dinding masjid awalnya adalah kayu dan anyaman bambu. Kemudian, dilakukan penambahan dinding bata untuk eksterior masjid, dengan tujuan pemeliharaan.

Pantauan di lokasi, pada interior masjid juga dipakai anyaman bambu sebagai partisi antar ruangan dan sebagai material plafon.

Baca Juga: Masjid Sang Cipta Rasa tak bisa dilepaskan dari bagian sejarah Islam di tanah Cirebon

Kolom utama Masjid Saka Tunggal Banyumas terbuat dari kayu solid tanpa sambungan sama sekali. Kolom masjid dihiasi empat buah sayap, dan dipenuhi dengan ukiran bercorak flora.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: jatengprov.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X