Ketua BEM UI Ingatkan Pejabat Fokus Berbenah: Jangan Sibuk Redakan Amarah Publik, Belajar dari Tuntutan Gen Z di Nepal

photo author
- Sabtu, 13 September 2025 | 09:30 WIB
Ketua BEM UI, Agus Setiawan menyoroti tuntutan yang disuarakan para Gen Z dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Kathmandu, Nepal.  (Instagram.com/@agussetiawannnn6)
Ketua BEM UI, Agus Setiawan menyoroti tuntutan yang disuarakan para Gen Z dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Kathmandu, Nepal. (Instagram.com/@agussetiawannnn6)

HARIAN MERAPI - Kericuhan mewarnai aksi demonstrasi di Kathmandu, Nepal, pada Rabu, 10 September 2025.

Sebelumnya diketahui, unjuk rasa yang berujung kekacauan itu dimotori oleh generasi muda atau Gen Z yang meluapkan kekecewaan terhadap pejabat pemerintah.

Mereka menuding pejabat di negeri itu kerap korupsi dan gemar pamer harta di media sosial.

Baca Juga: Penemuan Mayat di Pemakaman Randuguwang Ngaglik Sleman Sempat Gegerkan Warga

Fenomena ini pun menjadi sorotan luas, tak hanya di Nepal, tetapi juga di berbagai negara lain, termasuk Indonesia.

Di Tanah Air, gerakan Gen Z Nepal tersebut menarik perhatian publik. Terlebih, Indonesia sendiri baru saja dilanda aksi demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.

Perihal itu, Ketua BEM UI, Agus Setiawan ikut menyoroti tuntutan yang disuarakan para Gen Z di Nepal.

Agus menilai ada kesamaan kondisi antara apa yang dialami Gen Z Nepal dengan situasi di Indonesia.

Baca Juga: Enam Atlet DIY Raih Super Tiket di Audisi Umum PB Djarum 2025, Talenta Lokal Siap Tampil di Kancah Nasional

"Kalau menurut saya, tuntutan demonstrasi yang terjadi di Nepal itu hampir mirip dengan yang terjadi di Indonesia," ujar Agus dalam Program "Kontroversi" yang dipublikasikan di kanal YouTube Metro TV, Kamis, 11 September 2025.

Agus menjelaskan, sebelum demonstrasi besar pecah di Nepal, kondisi ekonomi negara itu sudah memburuk. Lapangan kerja terbatas membuat banyak anak muda khawatir akan masa depan mereka.

"Ditambah ada pola perilaku korupsi juga di tataran pemerintahan. Jadi kemarahan anak muda di Nepal itu bentuk akumulasi kekecewaan terhadap pola penyelenggaraan negara," ungkapnya.

Baca Juga: Dalami data ibadah haji di BPH, KPK periksa Kapusdatin Moh. Hasan Afandi

Ia mengingatkan, Indonesia bisa saja mengalami hal serupa jika pejabat dan institusi negara tidak berbenah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X