HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo menerima bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) berupa rehab jaringan irigasi tingkat usaha tani sebanyak 54 titik di 38 desa di 9 kecamatan dengan total nominal Rp 31.450.194.664. Bantuan ini sangat berarti bagi petani dalam rangka optimalisasi jaringan irigasi untuk peningkatan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Senin (8/9) mengatakan, Pemkab Sukoharjo mengucapkan terimakasih kepada BBWSBS atas bantuan yang diberikan kepada Kabupaten Sukoharjo berupa rehab jaringan irigasi tingkat usaha tani sebanyak 54 titik di 38 desa di 9 kecamatan dengan nilai nominal Rp 31.450.194.664. Bantuan ini sangat berarti bagi petani kami dalam rangka optimalisasi jaringan irigasi untuk peningkatan produksi padi di Kabupaten Sukoharjo.
Bantuan rehab jaringan irigasi juga sejalan dengan program swasembada pangan pemerintah pusat. Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah penting penyangga pangan nasional yang sangat membutuhkan rehab jaringan irigasi tersebut.
"Bantuan rehab jaringan irigasi ini jumlahnya sangat banyak dan tersebar disejumlah desa sebanyak 54 titik di 38 desa di 9 kecamatan dengan total nominal Rp 31.450.194.664. Bantuan ini sangat membantu petani dan mendukung program swasembada pangan pemerintah pusat," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo meminta kepada Dinas Pertanian dan Perikanan serta pemerintah desa dan pemerintah kecamatan yang mendapat titik lokasi rehab jaringan irigasi untuk membantu melakukan pengawasan selama proyek dikerjakan. Hal ini penting untuk memastikan bangunan dalam kondisi siap mendukung sektor usaha tani bagi petani.
Di sisi lain, petani juga diminta memaksimalkan keberadaan jaringan irigasi dengan mempercepat proses tanam padi setelah panen selesai. Hal ini dilakukan agar target luasan lahan tanam dan produksi padi dari pemerintah pusat bisa tercapai pada tahun 2025 ini.
"Dengan jaringan irigasi yang baik dan air terpenuhi maka petani harus maksimal segera tanam padi. Harapannya produksi padi bisa tercapai tiga kali panen dalam satu tahun," lanjutnya.
Baca Juga: Israel digoyang demo tuntut Netanyahu tukar tahanan dengan pihak Hamas, ini tuntutan mereka
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo konsisten berupaya untuk meningkatkan produksi melalui modernisasi pertanian dan budidaya, penguatan infrastruktur pertanian, penguatan cadangan pangan, serta kebijakan yang mendukung petani dan masyarakat. Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sukoharjo, kami alokasikan bantuan kepada petani sebesar Rp 26.601.000.000 untuk peningkatan sarana budidaya, infrastruktur pertanian dan pemberdayaan petani.
Etik Suryani mengatakan, Pemkab Sukoharjo memprioritaskan program ketahanan pangan dengan target swasembada pangan. Terkait dengan hal itu sektor pertanian dan perikanan menjadi prioritas untuk terus dikembangkan.
Pemkab Sukoharjo sudah mengalokasikan anggaran besar setiap tahun untuk memajukan pertanian dan perikanan. Alokasikan bantuan untuk petani dengan perincian prasarana pertanian Rp 12.500.000.000 terdiri dari jalan usaha tani Rp 2.100.000.000, embung Rp 1.100.000.000, jaringan irigasi tingkat usaha tani Rp 7.700.000.000, prasarana lainnya (traktor roda dua, pompa air dan bantuan prasarana dari DBHCHT) Rp 1.000.000.000.
Sarana pertanian (bantuan bibit hortikultura, pupuk organik, bibit ternak, benih ikan dan sarana budidaya ikan Rp 919.000.000, Penguatan kelembagaan petani dan peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Rp 958.000.000, pengamanan produksi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan Rp 414.000.000, peningkatan kesehatan hewan dan pengendalian penyakit hewan Rp 1.000.000.000.
Pencegahan stunting melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan, pembinaan pembudidaya ikan dan pengolah ikan, peningkatan angka konsumsi ikan melalui lomba masak ikan Rp 888.500.000.