Saat ini, Padukuhan Kepuh yang hilang itu menjadi sebuah kawasan luas dengan batu-batu sebesar rumah. Batu-batu inilah yang kemudian disebut Sela Maruta, dan saat ini menjadi rintisan destinasi wisata sejarah Gunung Merapi.
Dan, karena itu pula dalam kirab gunungan merti dusun Padukuhan Kepuh turut dikirab replika batu besar sebagai pengingat peristiwa erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
Sementara itu, prosesi merti dusun Padukuhan Kepuh di Sela Maruta kemudian disambung dengan acara doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa. Sesudah selesai doa, tembang-tembang jawa dimainkan diiringi gamelan khas jawa.
Baca Juga: Fatayat NU Jadi Garda Terdepan Jaga Nilai Islam yang Moderat, Toleran, dan Damai
Tembang jawa berisi doa-doa pengharapan kemudian disambung dengan acara kembul bujana, yang menjadi pungkas acara merti dusun Padukuhan Kepuh.
Gunungan palawija dan hasil bumi lainnya secara tertib dan teratur dibagi-bagikan kepada warga yang hadir.
Gelar merti dusun Padukuhan Kepuh, sebelumnya telah diawali dengan berbagai acara lain seperti pengajian pada malam sebelum merti dusun digelar.
"Sebagai puncak acara, nanti malam akan digelar pentas seni jathilan," pungkas Panggung Widodo.*