alat HARIAN MERAPI - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) kirim satu alat berat ke Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari membantu penanganan abrasi atau tergerusnya tanah warga oleh aliran Sungai Bengawan Solo.
Pengiriman alat berat dilakukan setelah Bupati Sukoharjo Etik Suryani protes penanganan lambat BBWSBS karena tidak kunjung merespon surat resmi Pemkab Sukoharjo atas keluhan warga.
Alat berat tersebut digunakan untuk pengerukan sedimentasi dan mengembalikan tanah seperti semula. Penanganan cepat diharapkan membuat warga tenang karena sebelumnya khawatir kehilangan tanah hanyut ke sungai.
Kepala Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Tukiman, Selasa (26/8/2025) mengatakan, pada Senin (25/8) kedatangan satu alat berat bantuan dari BBWSBS di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari.
Sebelumya pada Jumat (22/8) Bupati Sukoharjo Etik Suryani sempat datang ke lokasi di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari dan menyentil BBWSBS.
Alat berat dari BBWSBS tersebut digunakan untuk membantu pengerukan di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari. Dengan demikian maka secara keseluruhan ada dua alat berat yang dioperasionalkan. Satu alat berat lagi merupakan inisiatif warga.
Tukiman menjelaskan, awalnya warga RT 2 RW 2 Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari gelisah karena tanah milik warga tergerus aliran Sungai Bengawan Solo.
Bahkan dari kejadian tersebut ada rumah warga terdampak. Oleh warga kemudian dilaporkan ke pihak desa dan diteruskan ke Pemkab Sukoharjo. Namun penanganan aliran Sungai Bengawan Solo menjadi kewenangan BBWSBS dan mengajukan permohonan perbaikan.
Dalam perjalanan waktu surat yang diajukan tersebut belum direspon BBWSBS. Karena kondisinya semakin mengkhawatirkan dan tanah bersertifikat milik warga terus tergerus aliran air Sungai Bengawan Solo maka warga berinisiatif melakukan penanganan secara mandiri.
Warga selanjutnya secara swadaya menjalin komunikasi dengan Kodim 0276 untuk pinjam alat berat. Penggunaan alat berat dilakukan sebagai upaya mempercepat proses pengerukan tanah.
Proses pinjam alat berat dilakukan warga dengan secara swadaya iuran. Hasilnya diperoleh senilai hampir Rp 30 juga berasal dari seluruh RT di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari.
"Ada 26 RT dan semuanya iuran untuk operasional alat berat. Penggunaan alat berat ini juga dibantu oleh Kodim 0726 Sukoharjo," ujarnya.
Tanah milik warga yang sudah hilang akibat tergerus aliran air Sungai Bengawan Solo di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari sekitar 600 meter dengan lebar sekitar 100 meter. Kondisi tanah semakin memprihatinkan dan meresahkan warga.