Fapet UGM Kembangkan Lowkol dan Lowcose untuk Cegah dan Tangani Sindroma Metabolik

photo author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 13:31 WIB
Produk Lowkol dan Lowcose yang dikembangkan Fapet UPM untuk mencegah dan menangani sindroma metabolik.  (Dok Fapet UGM)
Produk Lowkol dan Lowcose yang dikembangkan Fapet UPM untuk mencegah dan menangani sindroma metabolik. (Dok Fapet UGM)

HARIAN MERAPI - Pola hidup masyarakat modern yang ditandai dengan minimnya aktifitas fisik dan tingginya tingkat konsumsi pangan tinggi kalori cenderung memacu terjadinya sindroma metabolik yang menyebabkan meningkatnya risiko penyakit berkaitan dengan kardiovaskular, stroke dan diabetes melitus.

Seiring dengan kondisi tersebut maka berbagai jenis pangan fungsional dilaporkan dapat mengurangi prevalensi sindroma metabolik seperti obesitas, hiperlipidemia, dan hiperglikemia.

Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan ini berdampak pada peningkatan permintaan produk pangan fungsional, termasuk produk probiotik.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar sampaikan duka mendalam atas wafatnya Suryadharma Ali, begini penuturannya....

Hal inilah yang mendasari tim Laboratorium Teknologi Susu & Telur Departemen Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin oleh Prof. Widodo, Ph.D mengembangkan pangan fungsional berbasis susu.

“Pangan fungsional adalah produk pangan yang mengandung senyawa bioaktif atau mikrobia menguntungkan dalam jumlah mencukupi untuk memberikan manfaat kesehatan yang diinginkan," papar Widodo dan tim, Kamis (31/7/2025).

"Selain menyediakan asupan nutrisi bagi tubuh, pangan fungsional juga mampu memberikan efek kesehatan karena adanya senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya,” lanjutnya.

Tim dari Laboratorium Teknologi Susu & Telur Departemen Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan (Fapet) lainnya, yakni Prof. Dr. Ir. Nurliyani, M.S., Endang Wahyuni, S.Pt., M.Biotech., dan Satyaguna Rakhmatulloh, S.Pt., M.Sc.

Baca Juga: Kinerja kinclong, BRI cetak laba bersih sebesar Rp26,5 triliun pada semester I 2025

Widodo menuturkan salah satu probiotik indigenous asli Indonesia yang telah dikembangkan oleh tim adalah Lactobacillus casei strain AP.

L. casei strain AP adalah probiotik yang berasal dari sistem pencernaan bayi yang mengonsumsi air susu ibu (ASI).

Hasil pengujian pra-klinis produk susu fermentasi menggunakan probiotik L. casei strain AP pada tikus diabetik dan uji klinis pada individu obesitas (body mass index = 32,9; n = 29) telah terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol darah, sehingga produknya dinamakan Lowkol (low kolesterol).

Baca Juga: Kiat jual mobil bekas agar harganya tetap tinggi, jangan abaikan yang satu ini

Sementara itu, untuk memperbaiki mikrobiota saluran pencernaan dan mencegah terjadinya diabetes melitus tipe 2 (DM-2), berbagai macam probiotik telah dikembangkan untuk menjaga kesehatan usus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X